Menuju konten utama

Satgas Pangan Polri Klaim Stok Minyak Goreng Aman, Faktanya Tidak

Satgas Pangan Polri mengklaim stok minyak goreng aman, fakta di lapangan baik di minimarket maupun supermarket stok tak banyak seperti biasanya.

Satgas Pangan Polri Klaim Stok Minyak Goreng Aman, Faktanya Tidak
Karyawan menyusun minyak goreng kemasan yang dijual di salah satu minimarket di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (19/1/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

tirto.id - Satgas Pangan Polri mengklaim stok minyak goreng jenis premium dan sederhana yang dijual Rp14.000/liter aman. Namun, fakta di lapangan di sejumlah toko ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret sering kosong.

Hal tersebut dialami Faid (31 tahun). Ia bercerita sudah berkali-kali dirinya datang ke ritel modern untuk membeli minyak goreng kemasan harga Rp14.000 seperti yang dijanjikan pemerintah. Namun saat di lokasi, stok selalu kosong.

“Sudah tiga hari berturut-turut ke ritel modern selalu gak dapat. Terpaksa beli di pasar tradisional dengan harga lebih mahal,” kata Faid menceritakan pengalamannya berburu minyak goreng di Tempel, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (25/1/2022).

Faid pun berharap pemerintah tidak hanya fokus ke ritel modern, tapi juga harus merambah pasar tradisional. Sehingga, kata dia, tidak ada aksi borong di ritel modern dan dijual kembali di warung rumahan dan toko klontong di pasar tradisional.

Masih di Yogyakarta, Putri warga Depok, Sleman, Yogyakarta mengeluh stok minyak goreng yang kosong di minimarket dekat rumahnya. Lantas, ia pergi ke pasar tradisional dan membeli minyak goreng dengan harga yang lebih tinggi. Kata Putri, pedagang-pedagang di pasar tradisional banyak tidak berani menyimpan stok minyak goreng terlalu banyak karena harga yang belum stabil.

"Harganya masih belum jelas, takut rugi mereka," kata Putri, Selasa (25/1/2022).

Stok minyak goreng di sejumlah minimarket yang ada di Kota Bekasi, Jawa Barat selalu habis pada siang hari. Hal itu dialami Puput Annisa (30 tahun), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Jawa Barat.

Menurut Puput, stok minyak goreng di beberapa minimarket dekat rumahnya hanya tersedia saat pagi hari saja dan biasanya sudah habis di atas pukul 09.00 pagi. Itu pun dibatasi pembeliannya maksimal dua liter setiap transaksi.

"Kalau kata pelayannya, minyak goreng harga Rp14 ribu itu adanya cuma pagi sehabis loading barang dari truk. Kalau di atas jam 9 pagi, apalagi jam 10 habis, sisa Barco aja," kata Puput, Selasa (25/1/2022).

Tak hanya minimarket, ritel supermarket menurut Puput juga tak ada stok untuk minyak goreng sawit yang disubsidi pemerintah. Saat berbelanja bulanan pada hari ini di salah satu supermarket yang ada di daerah Pekayon Jaya, rak minyak goreng sawit yang biasa Puput lihat terisi penuh, kini terlihat kosong.

"Cuma ada minyak goreng Barco sama minyak goreng jagung yang harganya memang lebih mahal," ungkap Puput.

Demi membuktikan keluhan warga, saya pun mendatangi salah satu ritel modern di dekat kantor Tirto yang ada di Kalasan, Sleman, DIY. Berdasarkan survey lapangan, apa yang dikeluhkan warga terkait stok minyak goreng sederhana yang dijual Rp14.000/liter ternyata benar.

Di rak hanya ada minyak goreng merek Barco dengan harga Rp30 ribu per liter. Sementara minyak goreng kemasan sederhana yang harga ecer tertinggi (HET) nya ditentukan pemerintah sebesar Rp14 ribu kosong.

Klaim Satgas Pangan Polri

Satgas Pangan Polri sebelumnya mengklaim telah menindaklanjuti kelangkaan minyak goreng usai pemerintah menetapkan harga minyak goreng jenis premium dan sederhana dijual Rp14.000/liter. Kebijakan tersebut diambil setelah beberapa bulan ini harga minyak goreng di pasaran mengalami lonjakan lantaran tingginya permintaan crude palm oil (CPO) di luar negeri.

“Satgas Pangan mengecek ketersediaan stok, mewawancarai wawasan manajer di toko terkait respons dan kebijakan toko dengan adanya program pemerintah. Kemudian, monitoring aktivitas konsumen yang membeli, dan tidak ditemukan antrean atau aksi borong,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, di Mabes Polri, Senin (24/1/2022).

Polisi akan menyelidiki bila mendapatkan informasi kelangkaan, pemborongan, dan penimbunan minyak goreng. Selanjutnya, berdasarkan hasil pengecekan satgas, harga minyak goreng dan gula pasir di wilayah Jabodetabek, Serang, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, dan Sulawesi Utara, masih terjangkau.

“Ketersediaan stok aman, distribusi minyak goreng dan gula pasir program pemerintah, lancar; harga mengikuti harga eceran tertinggi sesuai arahan pemerintah yakni minyak goreng kemasan Rp14 ribu/liter dan gula pasir Rp12.500/kilogram,” jelas Ramadhan.

Satgas Pangan Pusat dan Daerah akan berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, produsen, dan distributor, agar produsen tetap berproduksi sesuai kapasitas.

Polisi juga bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan guna menetapkan dan melaksanakan skema pembayaran selisih harga dengan baik dan cepat, agar program pemerintah berjalan lancar dan kepentingan pelaku usaha dapat terakomodasikan. Satgas pun memantau proses produksi, distribusi, dan penjualan barang-barang tersebut.

Baca juga artikel terkait STOK MINYAK GORENG atau tulisan lainnya dari Abdul Aziz

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Bayu Septianto