Menuju konten utama

Sandiaga: Harus Ada yang Tanggung Jawab Atas Insiden Pasar Rumput

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) akan mengevaluasi dan investigasi prosedur keselamatan kerja di proyek tersebut.

Sandiaga: Harus Ada yang Tanggung Jawab Atas Insiden Pasar Rumput
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Tingkat Tinggi Pasar Rumput, Jakarta, Senin (9/10/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyayangkan insiden kecelakaan konstruksi proyek rumah susun (rusun) Pasar Rumput yang digarap PT Waskita Karya, Minggu kemarin (18/3/2018).

Ia mengatakan, Pemprov DKI melalui Dinas Ketenagakerjaan Dan Transmigrasi (Disnakertrans) bakal mengevaluasi dan investigasi prosedur keselamatan kerja di proyek tersebut.

"Akan dilaporkan ke kami sore ini, evaluasi dan investigasi sedang berjalan tapi kami memberi penekanan karena sudah terjadi berulang kali, tidak hanya evaluasi evaluasi terus, harus ada yang bertanggungjawab," ungkapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018).

Kecelakaan di proyek Waskita di Pasar Rumput menewaskan seorang warga Pegangsaan berumur 54 tahun yang bernama Tarmina. Berdasarkan keterangan polisi, perempuan itu tengah berada di lokasi proyek sekitar pukul 09.30 WIB dan tertimpa besi hollow 4x4 meter dari atas konstruksi bangunan.

Usai kejadian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciptomangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat sebelum akhirnya dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Beberapa personel Polsek Setiabudi juga telah mendatangi lokasi untuk olah TKP dan membawa besi yang menimpa korban ke kantor RW 04, Setiabudi.

Berdasarkan keterangan Sandiaga, kecelakaan kerja Waskita di proyek rusun Pasar Rumput bukan baru kemarin saja terjadi. Sebelumnya kecelakaan serupa juga pernah terjadi di lokasi yang hampir berdekatan, kurang lebih satu bulan lalu.

Kendati demikian, ia belum bisa menyebut bahwa kecelakaan itu disebabkan faktor kelalaian sebelum ada laporan hasil evaluasi dan investigasi di lapangan.

"Kami investigasi dan kami pastikan ini tidak terulang lagi di Jakarta Karena ternyata menurut laporan yang kami terima sudah kedua kali ini terjadi di lokasi yang sama di proyek yang sama," imbuhnya.

Insiden ini menjadi kecelakaan proyek kesekian kalinya yang melibatkan Waskita. Tercatat sejak Agustus 2017 hingga sebelum kasus Rusunawa Pasar Rumput, ada enam insiden kecelakaan lain pada proyek yang dikerjakan Waskita. Kebanyakan kasus adalah konstruksi yang roboh.

Salah satunya pada 4 Agustus 2017, tiang penyangga Light Rail Transit (LRT) Palembang jatuh, dua pekerja tewas. Pada 22 September 2017, jembatan proyek pembangunan Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) juga jatuh, menewaskan satu orang dan melukai dua orang.

Pada 29 Oktober 2017, girder proyek pembangunan Jalan Tol Paspor (Pasuruan-Probolinggo) roboh, menyebabkan satu pekerja tewas. Pada 16 November 2017, giliran proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II yang bermasalah. Crane proyek tersebut jatuh.

Sama seperti kasus Tol Paspor, pada 30 Desember 2017, girder proyek pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang juga jatuh. Setelah itu, pada pukul 3 dini hari 20 Februari, bagian pengerjaan proyek jalan Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) roboh.

Baca juga artikel terkait KECELAKAAN PROYEK atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Hukum
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dipna Videlia Putsanra