Menuju konten utama

Ricko Andrean Meninggal, Menpora Kecewa dengan PSSI

Menpora Imam Nahrawi mengatakan kasus meninggalnya Ricko Andrean—suporter Persib Bandung—tak luput dari kurang maksimalnya kinerja PSSI.

Ricko Andrean Meninggal, Menpora Kecewa dengan PSSI
Menpora Imam Nahrawi (kanan) bersama Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman sebelum rapat terbatas tentang percepatan pembangunan persepakbolaan nasional di kantor presiden, Jakarta, Selasa (24/1). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyayangkan akan lambannya kinerja PSSI untuk mewujudkan gagasan kongres suporter yang sudah diwacanakan sejak beberapa tahun lalu. Menurutnya, kasus meninggalnya Ricko Andrean—suporter Persib Bandung—tak luput dari kurang maksimalnya kinerja federasi sepak bola Indonesia tersebut.

Menpora juga menuturkan bahwa PSSI sudah terlambat apabila baru bertindak setelah ada korban meninggal suporter Persib Ricko Andrean Maulana. Hal ini dikarenakan liga sudah terlanjur bergulir, sehingga para suporter sedang dalam fokus untuk mendukung klub idola masing-masing.

"Kongres suporter seperti itu adalah hal lama yang sudah dipikirkan, tetapi kalau tidak ada sambutan juga dari federasi dan pihak suporter ya kita harus mengulangi kembali. Sekarang mungkin sibuk dengan euforia membela klub masing-masing karena liga sudah digulirkan kembali," tuturnya seperti dikutip Antara, Kamis (27/7/2017) malam.

Ricko Andrean Maulana, pendukung Persib Bandung, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (27/7/2017) kemarin setelah lima hari dirawat di Rumah Sakit Santo Yusup. Ia diduga korban pengeroyokan oleh sejumlah pendukung Persib Bandung saat pertandingan di Stadion Gedebage, Sabtu lalu.

Terkait kasus yang menimbulkan korban ini, Nahrawi tetap menunggu respon PSSI. Ia juga turut berduka atas peristiwa yang menimpa Ricko, sekaligus menegaskan pada para suporter lainnya untuk tidak melakukan kekerasan serupa.

"Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang akibat kebencian dan permusuhan antar-suporter. Kita tidak boleh lagi menunggu sampai ada korban-korban yang lain. Sesuai dengan reformasi sepak bola, olahraga ini seharusnya jadi pemersatu bukan pemecah belah. Sudahilah ini semua, mari kita islah bersama-sama," ungkapnya.

Sementara itu, sesudah kejadian yang menimpa Ricko Andrean, Komite Disiplin PSSI menyatakan sedang bekerja mengumpulkan informasi dan bukti-bukti. Hasil keputusan sidang Komisi Disiplin PSSI terkait meninggalnya Ricko akan diumumkan secepatnya. PSSI juga berjanji akan menyiapkan divisi khusus yang bertugas melakukan pendekatan terhadap suporter dan komunitas sepak bola.

"PSSI mengetahui bahwa perhatian terhadap fans di Indonesia perlu mendapatkan porsi khusus. Divisi khusus area fans dan community engagement ini secara langsung akan bertindak untuk mengatasi hal-hal dan kejadian sekitar fans dan pendukung sepak bola Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria sebagaimana dikutip situs resmi PSSI, Kamis (27/7/2017).

Ricko diduga menjadi korban pengeroyokan oleh oknum suporter Persib lainnya saat pertandingan Persib melawan Persija di Liga 1 GoJek Traveloka, Sabtu (22/7/2017). Menurut beberapa saksi di lokasi kejadian, Ricko dipukuli beramai-ramai oleh oknum yang menyangka pemuda 22 tahun itu adalah pendukung Persija.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN SUPORTER atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri