Indeks Seniman

Forum seniman masih melawan revitalisasi TIM ala Anies Baswedan. Mereka, misalnya, mengadu ke DPR RI.

Weckert menyalakan navigasi Google Maps pada 99 ponsel. Google Maps pun membaca jalanan yang ia lalui penuh dengan kendaraan atau macet.

Seniman merasa pembangunan hotel bintang 5 di TIM hanya akan menjauhkan mereka dari 'rumah sendiri'.

Kabar berpulangnya Djaduk Ferianto diketahui dari unggahan di media sosial sang kakak, Butet Kertarejasa.

"Surat Kepercayaan Gelanggang" adalah rumusan posisi warisan budaya saat Indonesia menjalani dekolonisasi.

Di zamannya, Rembrandt tampil beda dengan gaya lukis chiaroscuro. Didaku sebagai pelukis terabaik Belanda, tapi hidup serba kurang di akhir hayat.

Reno 10x Zoom Limited Edition Darbotz, Arkiv Vilmansa, dan Ronald Apriyan, hanya tersedia 30 unit, harga Rp12.999.000

Arswendo Atmowiloto terkena kanker prostat sejak 2 bulan terakhir sebelum akhirnya meninggal dunia.

Partai Nasdem adalah partai yang paling banyak mengusung selebritas, tapi kemungkinan hanya satu saja yang lolos.

Frida Kahlo kerap dianggap pelukis surealis. Padahal ia sesungguhnya melukis realitas hidupnya sendiri yang rumit dan berliku.

Nostalgia Orde Baru: politikus menjualnya, seniman memprotesnya.

Misbach Yusa Biran mewakafkan hidupnya untuk lembaga arsip film. Ia juga pengamat yang jeli atas kehidupan para "seniman" Senen.

F.X. Harsono menuangkan kegelisahannya sebagai peranakan Tionghoa dalam karya seni. Dari muda, ia sudah mengkritik Orba.

RUU Permusikan menyimpan banyak masalah fundamental yang membatasi, menghambat perkembangan proses kreasi dan justru merepresi para pekerja musik.

Anggara menilai logika berpikir legislator yang menyusun regulasi keliru, karena jika ada UU, harus ada larangan dan sanksi.

Menurut Ucok RUU Permusikan ini sama saja gabungan dari Orde Baru dan Orde Lama, semua seperti lelucon karena terlalu banyak pasal karet.

Menurut Iksan terdapat fasisme dalam RUU Permusikan dan membuat seniman harus mengikuti Pemerintah.

Maruarar mengatakan, hak cipta harus dilindungi agar mampu menghasilkan penerimaan negara yang sangat komprehensif.

Ali Sadikin menginginkan Jakarta tak hanya disibukkan urusan pembangunan fisik, industri, dan perdagangan. Ia mendirikan Taman Ismail Marzuki.

Henk Ngantung tak melulu asyik melukis, tapi juga merekam suasana Revolusi lewat sketsa-sketsanya.