Indeks Pemilu As

Hillary yang menjadi lawan Trump pada Pemilu Presiden AS 8 November nanti seketika merespons pernyataan Trump ini dengan menyebut pengusaha real estate itu menjadi ancaman nyata bagi keamanan nasional AS.

Persaingan antara Donald Trump dan Hillary Clinton merebut kursi Gedung Putih menjadi akan pertarungan epik karena Amerika Serikat (AS) akan memiliki presiden pertama mereka dari New York sejak Perang Dunia II.

Setelah bertarung sengit dengan Sanders, Hillary kini resmi menjadi calon presiden partainya untuk menghadapi calon presiden dari Partai Republik Donald Trump pada Pemilu 8 November.

Hillary Clinton tidak disukai Cina karena dianggap memiliki sikap yang terlalu keras dalam persoalan sengketa wilayah Laut Cina Selatan. Sementara itu, Trump justru mendapat simpati dari sejumlah kalangan pejabat Cina.

Donald Trump terus melancarkan serangan sengit terhadap Hillary Clinton, menyebutnya tidak layak mencalonkan diri menjadi presiden Amerika Serikat dan menjelek-jelekan rekam jejaknya dalam perdagangan, kebijakan luar negeri, hak asasi manusia, dan imigrasi.

Muhammad Ali tak hanya dikenal sebagai legenda tinju kelas berat dunia, namun juga seorang penganut agama Islam yang rajin mempromosikan nilai-nilai kedamaian dan toleransi.

Sekitar 46 persen responden pada jajak pendapat Reuters/Ipsos menyatakan mendukung bakal calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton, sedangkan 35 persen menyatakan mendukung Donald Trump dari partai Republik. Dukungan pada Hillary tidak terlepas dari serangan yang ia lakukan terhadap kebijakan Trump dan menyebut Trump tidak layak secara temperamen untuk menjadi presiden.

Politik tak selalu serius. Politik pun bisa santai dan lucu. Simak acara "Makan Malam Wartawan Gedung Putih" yang diselenggarakan setiap tahun. Di sini, Presiden Barack Obama bisa membuat lelucon dengan santai terhadap lawan-lawan politiknya. Masyarakat pun tak lagi menilai politik Amerika dengan kekakuan.