tirto.id - Dua tahun lalu, Bradley Cooper berkesempatan menjadi tokoh utama film “American Sniper”. Di luar dugaan, aktor tampan Hollywood itu sukses memerankan diri sebagai Chris Kyle, juru tembak Navy SEAL kebanggaan militer Amerika Serikat (AS). Nama Chris memang moncer di kalangan serdadu Amerika sebab berhasil membunuh ratusan militan Irak. Cerita heroik yang ia tuangkan di buku biografinya itu menjadi inspirasi utama film.
Kesuksesan “American Sniper” tak hanya membuat aktor kelahiran Philadelphia itu dinominasikan sebagai aktor terbaik di ajang Oscar 2015. Ia juga sukses menjadi pahlawan bagi golongan konservatif di AS: Partai Republik. Mereka yang rata-rata mendukung perang di Timur Tengah serta anti dengan kebijakan kontrol senjata api itu amat terkesan dengan cara Cooper memproyeksikan diri sebagai seorang penembak jitu terbaik yang pernah dimiliki AS.
Keadaan berubah drastis pada akhir Juli lalu saat Cooper ikut menghadiri Konvensi Nasional Partai Demokrat. Cooper ketahuan duduk berdampingan dengan sang pacar, Irina Syak, dan terlihat khusyuk mendengarkan pidato Presiden Barack Obama. Dunia maya pun heboh, terutama oleh kalangan konservatif yang mengungkapkan penyesalannya: rupanya sang pahlawan adalah seorang liberal/demokrat.
@SillyLibtards, misal, berkicau “Bradley Cooper, bagaimana bisa kau memerankan pahlawan Chris Kyle dengan sangat baik dan kemudian mengelilingi dirimu sendiri dengan orangh-orang Anti-Amerika?”
Atau @theRealExTex yang berkata “Bradley Cooper di DNC (Democrat National Convention-red)?! Tak sudi aku nonton fim-filmnya lagi! Ewww!”
Ada pula yang segera mengaitkan golongan liberal dengan ide kiri seperti @NatShupe. “Aku punya daftar selebriti pendukung sosialisme yang tak akan aku dukung juga film-filmnya barang satu sen pun. Tambah satu lagi, nih. Boikot mereka semua!”
Saat menghadiri acara The Late Late Show beberapa hari usai konvensi, Cooper terkejut dengan reaksi publik tersebut. Di hadapan pembawa acara James Corden ia berpledoi, “Keberadaanku di acara itu hanya untuk mendengarkan pidato Obama. Aku pikir dia adalah seorang presiden yang luar biasa. Saat itu aku sangat terkesan dengannya.”
“Aku tak menyangka. Aku tak bisa memahami kemauan mereka [orang konservatif/republican]. Niat semula hanya ingin mengajak ibuku untuk menonton pidato presiden. Sungguh tak dapat dipercaya. Orang-orang Republikan tiba-tiba terpancing atas keberadaanku di acara itu untuk mendengar Obama berbicara,” imbuhnya sambil menampakkan reaksi keheranan.
Jika orang-orang konservatif yang menggemari sosok Chris Kyle mau jeli, sesungguhnya Cooper sejak dulu adalah seorang liberal/demokrat. Cooper memang tak membeberkan siapa yang akan ia pilih pada pemilu bulan November mendatang kepada Corden. Namun ia tercatat pernah memberikan sumbangan untuk kampanye pencalonan Hillary Clinton tahun 2008 silam.
Sebagaimana diungkap oleh The Guardian, Cooper juga pernah menjadi juru bicara yang vokal untuk Obamacare, sebuah undang-undang layanan kesehatan yang lolos di Kongres AS dan ditandatangani Presiden Obama tahun 2010, serta dikukuhkan oleh Mahkamah Agung AS dua tahun setelahnya.
Sebagaimana rata-rata sikap orang liberal AS lain, Cooper ia juga vokal terhadap inisiatif pemerintahan Obama yang akan memperketat kepemilikan dan penggunaan senjata api di AS. Kedekatannya dengan Obama membuat sang sahabat, Zach Galifianakis, ikut kecipratan rezeki. Tahun 2014 lalu Cooper pernah berhasil melobi Obama untuk muncul dalam acara bicang-bincang bikinan Zach yang disiarkan di kanal Youtube bernama “Between Two Ferns”.
Sumbang Donasi Demi Kejayaan Demokrat
Keberhasilan Obama mempertahankan tampuk kekuasaan sebanyak dua kali tak lepas dari kontribusi para pesohor Hollywod yang mengafiliasikan dirinya sebagai pendukung Partai Demokrat. Salah satunya adalah George Clooney. Aktor tampan tersebut adalah seorang Demokrat sejati dan menjadi salah seorang pesohor Hollywood paling menonjol saat mengkampanyekan Obama selama pemilu Amerika 2008 dan 2012.
Pada 2011, Clooney pernah menyatakan puji-pujinya kepada Obama sekaligus sindiran kepada Partai Republik.
”Aku kecewa kepada orang yang kecewa dengan Obama. Jika ia mengepalai Partai Republik, orang-orang Republikan pasti akan “menjual” nama Obama sebagi orang yang menyelamatkan pekerjaan bagi 400.000 orang dalam satu bulan dan tak pindah ke negara lain. Mereka akan memanfaatkan namanya sebagai orang yang yang menyelamatkan industri otomotif dan berhasil menangkap Oasma bin Laden. Begitulah watak orang Republikan, dan ini karena tiga tahun pertama Obama terhitung sukses,” katanya kepada ABC News.
Untuk pemilihan presiden tahun ini, Clooney telah menyatakan diri akan memilih Hillary Clinton.
Aktris Natalie Portman juga pengagum berat Obama dan pendukung setianya sejak kampaye presiden 2008. Dalam acara bertajuk “Perempuan untuk Obama” di Las Vegas 2012 silam, aktris film Black Swan (2010) itu dengan percaya diri berkata, “Presiden Obama berjuang untuk kaum perempuan setiap hari, dan saya bangga berdiri di sampingnya atas nama kaum perempuan di seluruh penjuru negeri,” demikian kutipan Style Caster.
Para pesohor Hollywood tak hanya mendukung lewat nama besarnya, namun juga memberikan donasi dengan jumlah yang tak sedikit. Leonardo di Caprio misalnya. Sebagai seorang Demokrat sejati, ia tak hanya mendukung John Kerry (politikus Partai Demokrat) di tahun 2004, namun juga memberikan donasi sebesar $2.300 untuk kampanye Obama di tahun 2008.
Itu pun termasuk jumlah maksimal yang bisa dikirim sesuai aturan, dan jika ingin menyumbang lebih tentu bukan hal yang sulit untuk aktor sekelas Leo. Aktor peraih Piala Oscar untuk penampilan impresifnya di film “The Revenant” (2015) itu pun sudah mantap untuk memilih Hillary pada pemilihan bulan November mendatang.
Cameron Diaz, aktris Demokrat yang populer lewat film “Charlie's Angel” (2000), mendonasikan dana besar yakni $26.200 untuk kampanye Obama di tahun 2008. Saat Obama terpilih lagi, kepada Fox News ia berkata bahwa hari pemilihan adalah hari yang menyenangkan dan ia bangga bahwa demokrasi masih berjalan di AS.
Saking cintanya dengan Demokrat, di tahun 2004 kala Cameron sedang mendukung John Kerry, ia sempat tampil ke publik dengan mengenakan kaos bertuliskan “I won't vote for a son of a Bush!”.
Jennifer Aniston, aktris serial "Friends", menyumbang $2.300 dolar di tahun 2008. Namun jumlah ini belum apa-apa ketimbang total donasi Meryl Streep, aktris legendaris AS yang selama beberapa tahun terakhir diam-diam mendonasikan dana sebesar $39.000 untuk Partai Demokrat, demikian sebagaimana dikutip dari Open Secret. Ia pun hadir dan memberi pidato di Konvensi Nasional Partai Demokrat 2016 dan siap untuk memilih Hillary.
Mengangkat Tinggi-tinggi Panji Republikan
Orang-orang konservatif boleh saja tertipu dengan penampilan Cooper di “American Sniper”, tetapi tidak dengan sang sutradara, Clint Eastwood. Dukungannya kepada Partai Republik bukan bahan untuk banyolan. Bukan sekali dua-kali ia makan malam bersama keluarga Mitt Romney, pembesar Partai Republik yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden AS di tahun 2012.
Kala itu pencalonannya juga dibantu oleh usaha Eastwood. Sedangkan pesohor Hollywood lain menyumbang donasi pemenangan Romney dengan total sekitar $76.000 dolar. Jumlah ini sesungguhnya masih lebih sedikit dibandingkan dengan total donasi yang diberikan oleh para pesohor Hollywood liberal/demokrat yang mencapai $800.000. Cukup untuk kembali memenangkan Obama.
Menurut CNN, Eastwood telah menyumbang dana untuk Partai Republik sebanyak $23.700 sejak era 80-an hingga sekarang. Sebagai seorang Republikan, ia tak lepas dari kritikan banyak pihak terutama dari kalangan liberal. Baru-baru ini ia kesal dengan kecerewetan publik atas pilihan politik orang lain, termasuk dirinya.
Kepada Daily Mail ia menyampaikan, “Makin hari saya makin menjadi seorang libertarian. Biarkan saja orang mau berkata apa, tak usah lah mencari gara-gara terus, dan tak usah sok-sok mengatur.”
Selain Clint Eastwood sebagai legenda film koboi AS, ada Dwayne “The Rock” Johnson yang dikenal sebagai mantan pegulat dan sekarang rajin membintangi film-film aksi seperti di sejumlah sekuel “Fast and Furious”. Faktanya ia telah resmi terdaftar sebagai anggota resmi Partai Republik di California dan sempat menjadi pembicara dalam Konvensi Nasional Partai Republik di tahun 2000 silam.
Bruce Willis, aktor kenamaan dalam film "Die Hard" beserta sekuel-sekuelnya, juga dikenal memiliki kesamaan tendensi dengan visi dan misi Partai Republik. Ia sebelumnya juga pernah memberi pernyataan terkait 2nd Amandement (undang-undang yang berisi hak atas kepemilikan senjata api). Kepada The Associated Press, Willis pernah bertanya, “Jika mereka (liberal) mengambil satu hak darimu, kenapa tidak sekalian saja semuanya?”
Aktor seperti Adam Sandlers, yang meskipun tak terlihat garang, rupanya juga berafiliasi dengan Partai Republik. Aktor spesialis film-film komedi ini memang tak pernah sekalipun menyatakan dukungannya ke publik. Namun, menurut penelusuran Mediaeite, di tahun 2007 Sandlers pernah mendonasikan dana sebesar $2.000 kepada politisi Republikan Rudy Giuliani untuk kampanye calon presiden. Ia juga menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik tahun 2004.
Pesohor yang Ambivalen?
Sesungguhnya tak mudah untuk memastikan afiliasi politik para public figure di AS. Selain kadang menghadiri acara dari kedua belah pihak dan semua kalangan dianggap teman baik, beberapa pesohor juga plin-plan kala menyatakan sikapnya kepada media.
Kim Kardhasian misalnya. Tentu ia mendapat pengaruh dari kedua orang tuanya yang jelas-jelas tergolong Republikan dan konservatif-kanan. Kala Kanye West masuk ke kehidupannya, sikap politik Kim jadi tak jelas.
Saat menghadiri makan malam di Gedung Putih pada tahun 2012 dan ditanya oleh New York Daily News tentang siapa sosok dikagumi Kim malam itu, ia menjawab Rick Santorum dan keluarga. Rick Santorum adalah salah seorang petinggi Partai Republikan. Namun, saat dikonfirmasi apakah dirinya seorang Republikan, ia menjawab “Saya seorang Demokrat.”
Sarah Michelle Gellar juga demikian. Aktris yang namanya tenar gegara serial “Buffy The Vampir Slayer” itu dikabarkan terdaftar sebagai anggota Partai Republik. Namun ia sering memberikan pernyataan bahwa dirinya lebih liberal ketimbang yang orang lain kira. Ketika Obama terpilih di tahun 2008, ia ikut merasa gembira dan bersyukur. Style Caster berkesimpulan bahwa Sarrah adalah seorang Republikan berjiwa Demokrat.
Aktris sekaligus penyanyi Jesicca Simpson pun memiliki sikap yang ambivalen alias mendua untuk urusan politik. Ia menyatakan cinta setengah mati kepada Presiden George W. Bush. Namun ia menolak dikatakan seorang Republikan. Ia juga menyatakan pujiannya kepada keluarga Obama dan menyatakan bahwa Michelle Obama adalah sosok wanita yang tangguh dan ia ingin lebih menjadi seperti Michelle.
Barangkali beberapa pesohor memang tak terlalu mempedulikan kehidupan politik, namun kemudian oleh media dilekatkan pada afiliasi tertentu. Ambil contoh seniman perempuan yang lekat dengan dunia Hollywood baik sebagai pemain film, pencipta lagu untuk film, maupun sempat mengencani para aktor tampan: Taylor Swift.
Setelah sempat membingungkan media, akhirnya Taylor ditetapkan sebagai pesohor yang berdiri di antara dua kaki. Dukungannya mengalir baik bagi Partai Demokrat maupun Republik. Ia menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik sebagai penghibur di tahun 2008, tetapi tetap bersyukur dan mendukung Obama.
Serupa dengan Cooper yang menerima tawaran bermain sebagai pahlawan AS dan dicintai kalangan konservatif tetapi bertahan sebagai pendukung Demokrat. Sebuah strategi ala amfibi demi menjangkau semua kalangan dan menjalin relasi seluas-luasnya.
Sebab bagi keduanya dan para pesohor lain sikap tersebut barangkali tak se-hitam putih seperti yang dilabelkan oleh media. Sesungguhnya mereka hanya ingin bekerja dan mencari uang. Soal pilihan politik, sebagaimana sikap oportunis rata-rata politisi di Indonesia maupun di AS, selalu ada celah untuk fleksibel dan penuh dengan kompromi.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti