Ada masanya kita hanya memilih parpol, dan parpol kemudian menunjuk kadernya sebagai anggota parlemen. Namanya sistem proporsional tertutup. Lalu kenapa sejak Reformasi kita memakai sistem proporsional terbuka?
Rezim Orde Baru punya agenda khusus tiap lima tahun sekali: main pemilu-pemiluan 😀 Jadi faktor apa aja yang bikin pemilu tahun 1971-1997 tidak benar-benar demokratis? Cekidot!