Indeks Korupsi Benur

Pemotongan hukuman Edhy Prabowo oleh MA dikhawatirkan menjadi penyemangat bagi pejabat yang ingin melakukan praktik korupsi.

Menteri KKP Edhy Prabowo dituntut 5 tahun penjara dan denda Rp400 juta dalam perkara suap ekspor benih lobster atau benur.

Edhy Prabowo didakwa menerima suap sebesar Rp 25,7 miliar terkait izin ekspor benur di KKP tahun 2020.

KPK memilih menyerahkan masalah hukuman kepada hakim dalam persidangan.

Edhy Prabowo klaim siap bertanggung jawab dan dihukum mati jika terbukti bersalah dalam kasus dugaan suap perizinan ekspor benur.

Edhy Prabowo mengaku pernah ditawarkan vila di Desa Cijengkol, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi namun tidak jadi karena harganya terlalu mahal.

Stafsus eks Menteri KKP, Andreau Misanta Pribadi diduga pakai perusahaan orang lain untuk dapatkan izin ekspor benur lobster.

Ali Fikri membenarkan saksi kasus suap ekspor benur atas nama Deden Deni meninggal dunia pada 31 Desember 2020.

Penahanan Edhy Prabowo dan sejumlah tersangka suap ekspor benur lainnya diperpanjang oleh KPK hingga 23 Januari 2021.

KPK total menetapkan tujuh tersangka dalam kasus suap terkait perizinan ekapor benih lobster atau benur.

Sekitar pukul 12.00 kedua tersangka Andreau Pribadi Misata dan Amiril Mukminin telah menyerahkan diri dan menghadap penyidik KPK.

Susi Pudjiastuti enggan berspekulasi mengenai kasus korupsi yang menjerat Menteri KKP Edhy Prabowo.

Andreau Misanta Pribadi dan Amiril Mukminin diduga berperan sebagai pelobi dan penerima suap dari perusahaan ekspor benih lobster.

Edhy dan istrinya membeli tas Louis Vuitton, jam tangan Rolex, baju Old Navy, dan tas Tumi saat ke Honolulu, Hawai, Amerika Serikat.

Usai ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus korupsi dan mendekam di tahanan, Edhy memutuskan mundur sebagai menteri KKP dan Partai Gerindra.