Kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera meluas. Akibatnya, bencana asap pun melanda kota-kota di Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan lainnya.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan telah mengakibatkan penyakit di masyarakat, meningkatkan biaya hidup, serta mengganggu sejumlah aktivitas.
BPBD Provinsi Riau menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di 12 kabupaten dan kota di wilayah tersebut terus meluas hingga mencapai 2.719 hektare.
Selain mengupayakan pemadaman dan pencegahan pada titik api. Kementerian LHK juga mengupayakan penegakan hukum untuk pihak yang tertangkap membakar hutan.
Gubernur Riau Syamsuar menginstruksikan seluruh bupati atau wali kota di wilayahnya membentuk posko siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, 2.199 orang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), pneumonia 7 orang, asma 52 orang, iritasi mata 58 orang, dan iritasi kulit 28 orang.
Sekolah yang berada di Pulau Rupat, wilayah pesisir Provinsi Riau terpaksa meliburkan para siswa dari aktivitas belajar mengajar karena Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah pesisir Riau sejak dua pekan terakhir menyebabkan banyak warga di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau mulai terserang penyakit akibat terpapar kabut asap.
Gubernur Riau Syamsuar menyatakan, pihaknya segera mengirim bantuan masker dan obat-obatan ke Pulau Rupat demi mengantisipasi paparan kabut asap akibat karhutla di Bengkalis, Riau.