Ketergantungan kepada politikus sekular dan absennya gerakan intelektual membuat aspirasi kaum islamis semakin lemah sepanjang 7 tahun kepresidenan Jokowi.
Pada Pemilu 1955, 2014, dan 2019 mayoritas masyarakat Jawa Barat setia kepada partai politik atau calon presiden yang dianggap sebagai representasi Islam.
Nahdlatul Ulama (NU) kerap diniliai sebagai organisasi pelopor toleransi. Ironisnya, di beberapa daerah sejumlah kiai NU menyatroni kelompok minoritas seperti Ahmadiyah atau Syiah.