Indeks Inggris

Petenis Inggris, Andy Murray berhasil mempertahankan gelarnya setelah menyingkirkan petenis asal Argentina, Juan Matin del Potro.

Istilah crop circle bagi banyak orang di Indonesia mungkin sudah tak asing lagi. Peristiwa di Sleman, Yogyakarta 2011 lalu membuat publik Indonesia gempar dan “melek”. Fakta crop cirle hingga saat ini terus diperdebatkan di berbagai belahan dunia hingga tak ada kepastian siapa pembuatnya. Yang pasti, crop circle di Inggris Selatan jadi tempat wisata selain Stonehenge.

Inggris terakhir kali memenangkan medali emas pada Olimpiade 1988 di Seoul, dan Peaty kini berhasil merebut kembali kemenangan tersebut setelah 28 tahun berlalu.

Brexit sukses menurunkan David Cameron dari kursi Perdana Menteri Inggris. Rekan separtainya, Theresa May, akhirnya terpilih menjadi suksesor Cameron. Siapakah sosok Theresa May ini? Apakah ia sanggup mengatasi warisan beban politik yang diturunkan oleh pendahulunya?

Di sepakbola dan Eropa, Inggris adalah anomali. Negeri yang disebut melahirkan sepakbola justru absen pada saat pendirian FIFA dan UEFA, absen di edisi-edisi awal Piala Dunia, Piala Eropa dan Liga Champions.

Referendum British Exit, atau Brexit telah usai. United Kingdom (UK) memilih untuk bercerai dari Uni Eropa (EU). Akan tetapi, bukan gegap gempita yang datang menyambut keputusan tersebut, melainkan kebingungan dan kekacauan politik akan bagaimana arah dari masa depan negara tersebut.

Standard & Poor's, lembaga pemeringkatan internasional telah menurunkan peringkat investasi Uni Eropa menjadi AA dari AA+. Keputusan itu diambil setelah menilai ulang pendapatnya atas kohesi dalam Uni Eropa dan bahwa blok itu mungkin memiliki anggaran kurang fleksibilitas setelah kepergian Inggris.

Boris Johnson secara mendadak mencabut pencalonannya menjadi perdana menteri Inggris. Mantan Wali Kota London itu memutuskan mundur setelah berkonsultasi dengan sejumlah rekan dan mengkaji keadaan di parlemen.

"Kita terpuruk, kering ide, kalah berjuang, dan sepenuhnya tak punya harapan.” (Alan Shearer, mantan striker tim nasional Inggris)

Referendum Inggris telah mengguncang Eropa. Sebanyak 27 pemimpin Uni Eropa akan segera berkumpul di Brussel untuk membahas masa depan Uni Eropa tanpa Inggris. Sebelum Inggris secara resmi melaksanakan proses menarik diri sesuai ketentuan yang sudah diatur dalam pasal 50 Perjanjian Lisbon, para pemimpin Uni Eropa bersikeras tidak akan ada melakukan negosiasi.

Brexit2 dengan cepat menjadi trending topic di Twitter setelah Islandia yang hanya berpenduduk 332.000 orang mengalahkan deretan pemain Inggris bergaji supermahal dengan skor 2-1.

Berikut statistik laga antara Inggris melawan Islandia

Sekalipun disebabkan oleh hal-hal baik, populasi yang mengandung terlampau banyak orang berusia nonproduktif adalah perkara mengerikan bagi negara. Pengeluaran pemerintah jelas meningkat. Ia bisa pula berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Boris Johnson, salah satu pemimpin kampanye Inggris "Leave" (keluar dari Uni Eropa) pada referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa, mendapatkan sokongan dari kolega kuncinya untuk menggantikan David Cameron sebagai perdana menteri.

Inggris telah memilih untuk meninggalkan Uni Eropa (UE), demikian hasil dari referendum bersejarah Brexit yang dilakukan pada Kamis waktu setempat, demikian diberitakan Reuters.

Rakyat Inggris pada Kamis akan menentukan masa depan negaranya dengan mengikuti pemungutan suara soal apakah Inggris akan tetap menjadi anggota Uni Eropa (EU) atau keluar dari kelompok 28 negara itu.

Inggris belakangan ini kembali menghiasi headline berita internasional. Jika diingat kembali, sudah cukup lama negara mantan hegemon ini tidak mendapatkan porsi pemberitaan sebesar saat ini. Harus diakui, pesona Inggris dalam perpolitikan global makin pudar di tengah benderang pengaruh Amerika Serikat, Rusia, bahkan Cina.

Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menegaskan bahwa tidak akan ada perundingan kembali dengan Inggris setelah referendum soal keanggotaannya.

Perpisahan selalu menyakitkan, entah itu terjadi pada mahligai rumah tangga, perkongsian bisnis, ataupun hubungan antarnegara. Hal inilah yang tengah dihadapi Inggris saat menanti kemungkinan berpisah dengan Uni Eropa (UE) dalam referendum British Exit atau Brexit pada 23 Juni 2016 mendatang.

Inggris mengungkapkan dukanya atas kematian seorang anggota parlemennya Jo Cox, yang dibunuh oleh seorang pria pada hari Kamis kemarin. Cox diketahui mendukung posisi Inggris untuk tetap berada dalam keanggotaan Uni Eropa.