Indeks Indeks Manufaktur

PMI Indonesia tercatat meningkat ke level 50,9 pada Desember 2022, dari sebelumnya sebesar 50,3 di November 2022.

Sektor industri manufaktur nasional pada 2022 masih diwarnai dengan gejolak dan tantangan baik dari dalam negeri maupun global.

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia akan terus melakukan transformasi untuk menjadi negara berpendapatan tinggi dengan mengembangkan sektor manufaktur.

Sri Mulyani mewaspadai, penurunan PMI Manufaktur Indonesia dari September 2022 yang berada di level 53,7 menjadi 51,8 di Oktober 2022.

Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia pada Oktober 2022 tercatat sebesar 51,8 atau lebih rendah dari September sebelumnya di 53,7.

Pelarangan ekspor minyak goreng mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya mempengaruhi melambatnya Indeks manufaktur Indonesia.

Indeks manufaktur Indonesia atau Purchasing Managers’ Index (PMI) berada pada level 50,8 pada Mei 2022.

Dibanding saat muncul varian Delta, sektor industri Indonesia tetap bertahan di level ekspansif meski merebak Omicron.

Bank Indonesia sebut penurunan kinerja industri manufaktur relatif tidak sedalam triwulan III 2020 yang mencapai 44,91%.

PMI Manufaktur Indonesia yang dirilis IHS Markit tembus level 55,3 pada Mei 2021. Capaian ini naik signifikan dibanding April yang berada di posisi 54,6.

Penurunan indeks manufaktur pada Februari masih disebabkan pandemi COVID-19 dan juga bencana banjir.

Indeks manufaktur naik menandakan ekonomi membaik. Tapi ini dibayar dengan harga mahal: munculnya klaster COVID-19 di pabrik-pabrik.