Ketika Soeharto mulai menapaki puncak kekuasaan, Pesawat Garuda Indonesia penerbangan 708 mengalami kecelakaan pada 16 Februari 1967 dan menelan 22 korban jiwa.
Ari membantah apabila pergantian direksi disebabkan oleh miskomunikasi yang sempat terjadi antara manajemen Garuda Indonesia dengan serikat pekerjanya.