Pemimpin nasional Myanmar Aung San Suu Kyi tak akan menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang di New York pada 20 September nanti.
Dalam pidato perdananya sejak krisis Rohingya terjadi bulan lalu, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan bahwa pemerintahan sipil pertamanya ini tengah menghadapi tantangan terbesar.
Menlu RI telah bertemu dengan peraih Nobel Perdamaian Suu Kyi dan panglima angkatan darat Min Aung Hliang untuk mendesak Myanmar menghentikan kekerasan itu.
“Otoritas keamanan Myanmar perlu segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Rakhine State dan memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat termasuk masyarakat Muslim," tegas Menlu Retno.
Rencana sejumlah organisasi massa yang hendak berunjuk rasa di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada 8 September 2017 dilarang oleh Kapolri.
Malala menyerukan pada Myanmar untuk "menghentikan kekerasan" dan mendesak negara-negara lain untuk menampung pengungsi Rohingya dan memberinya makanan.
Komisi I DPR RI meminta kepada Menlu Retno untuk mendesak Pemerintah Myanmar membuka akses media internasional agar dapat mendapatkan akses meliput krisis Rohingya.