Ujian masuk Tokyo Medical University dicurangi agar jumlah mahasiswi perempuan bisa ditekan sesedikit mungkin. Diskriminasi sistematis (dan kultural) berlanjut hingga ke tempat kerja.
Industri ini lumrah dijadikan bisnis prostitusi terselubung. Pria Jepang obsesif dengan gadis-gadis muda yang tampak polos dan elemen tabu yang melekat padanya.