Indeks Bps

Indonesia masih melakukan impor ikan dari sejumlah negara di dunia senilai 130,03 juta dolar AS sepanjang periode Januari-Agustus 2024. Kok bisa?

Peningkatan nilai ekspor Agustus secara bulanan terutama didorong peningkatan ekspor nonmigas.

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Menurut BPS, deflasi saat ini karena adanya sisi penawaran atau supply side imbas turunnya berbagai harga komoditas pangan.

Jika dilihat dari wilayah, sebanyak 26 dari 38 provinsi di Indonesia tercatat mengalami deflasi. Sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi.

BPS menyebut UKT Perguruan Tinggi dan kenaikan biaya SPP di SD dan SMP sekaligus kenaikan BBM menjadi pemicu inflasi Agustus 2024.

Penduduk produktif berusia 15 tahun ke atas dari kelompok kelas menengah justru banyak bergelut di bidang jasa.

Meski secara bulanan mengalami kenaikan, impor pakaian jadi secara kumulatif, khususnya dari Cina justru tercatat turun.

Penurunan nilai ekspor ketiga komoditas itu minimal 0,07% hingga lebih dari 36% di ketiga komoditas tersebut per Juli 2024.

Nilai impor Juli 2024 tembus 21,74 miliar dolar AS atau naik 11,07 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang senilai 19,57 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia pada Juli 2024 mencapai 22,21 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik 6,65 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Dari pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,05 persen, sektor industri manufaktur hanya menyumbang sebesar 0,79 persen.

BPS mencatat industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan II-2024 terkontraksi 0,03 persen secara tahunan (year on year/yoy).

BPS mencatat secara kuartalan, ekonomi Indonesia tumbuh 3,79 persen.

Deflasi yang terjadi selama tiga bulan beruntun ini dinilai menjadi bukti pemerintah gagal mengendalikan harga-harga di awal tahun.

BPS bersama OJK akan terus menyusun kebijakan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Komoditas yang dominan mempengaruhi indeks harga yang diterima petani nasional adalah gabah, cabai rawit, kelapa sawit, dan kopi.

Malaysia menjadi negara tujuan utama wisnas yang paling diminati di Juni 2024 dengan proporsi persentase mencapai 32,05 persen.

Beras naik karena pasokan berkurang akibat masa panen raya di dalam negeri yang sudah berakhir.

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,18 persen pada Juli 2024 secara bulanan (month-to-month).