Indeks Bawaslu

Bawaslu RI saat ini sedang menyiapkan jawaban terkait gugatan Pemilu 2019 yang diajukan ke MK.

Bawaslu sudah menerima 1.581 laporan dugaan pelanggaran aturan pemilu. Selain itu, Bawaslu juga menemukan 14.462 dugaan pelanggaran di berbagai daerah.

Ditlantas Polda Metro Jaya sudah membuka kembali arus lalu lintas di sekitar kantor Bawaslu dan KPU usai kericuhan pada 21-22 Mei.

Harun Al Rasyid tewas saat ada aksi rusuh di Slipi, 22 Mei, bukan orang yang dikeroyok dalam video di dekat Masjid Al Huda, Kampung Bali.

Sejumlah massa dengan jumlah lebih dari seratusan orang mulai mendatangi kantor Bawaslu RI pada Jumat sore (24/5/2019). 

Polisi belum memutuskan sampai kapan rekayasa lalu lintas diberlakukan di jalan sekitar kantor KPU, Bawaslu RI dan MK. 

Polisi mengatakan, situasi terkini sekitar Bawaslu jalur yang boleh dilintasi yaitu di jalan Otepa belok ke kanan ke jalan Kesehatan, lalu tembus ke jalan Suryo Pranoto.

Berdasarkan pantauan Tirto sekitar pukul 14:25 WIB, belum ada massa yang melakukan unjuk rasa di depan Bawaslu. Hanya terdapat beberapa orang saja yang berkumpul secara terpencar, dan jumlahnya hanya sekitar puluhan orang.

Sejumlah pusat perbelanjaan, seperti Sarinah dan Tanah Abang tutup akibat kerusuhan aksi 22 Mei. Kerugian ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah.

Sejumlah pegiat HAM mendesak kematian warga sipil dalam kerusuhan 21-22 Mei 2019 mesti diusut tuntas.

Petugas gabungan dari Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pasukan Kuning Bina Marga, dan Peyugas Damkar membersihkan jalanan di kawasan MH. Thamrin dan Wahid hasyim disekitar kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Polisi lakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar kantor KPU dan Bawaslu.

Situasi di depan kantor Bawaslu terkini: massa sudah bubar, tetapi jalan masih ditutup.

Massa aksi 22 Mei terlibat betrokan dengan polisi di flyover Slipi dan di depan gedung Bawaslu, Sarinah, Jakarta pada Rabu (22/5/209).

Prabowo mengingatkan pendukungnya agar tidak menggunakan kekerasan dan berlaku sopan santun dalam menyampaikan aspirasi.

Sejumlah peserta aksi massa 22 Mei di depan Bawaslu membentangkan bendera Merah Putih raksasa secara estafet.

Massa meneriakkan nama Prabowo dan meminta Jokowi turun dari jabatanya.

Beberapa toko dan perusahaan di sekitaran Gedung KPU dan Bawaslu menghentikan aktivitasnya demi keamanan.

Sejumlah korban bentrok dibawa ke RS Budi Kemuliaan, setelah pasukan Brimob memukul mundur massa.

Massa di kawasan Tanah Abang terlihat membakar benda-benda di sekitarnya pada pukul 03.50 WIB, Rabu dini hari (22/5/2019).