tirto.id - Jeff Bezos berhasil menjadikan Amazon dari yang semula toko buku menjadi raksasa market place dan akhirnya terdaftar sebagai salah satu perusahaan tersukses di dunia. Setelah hampir 3 dekade duduk di tampuk pimpinan, kini ia siap mundur dari jabatan. Berikut sepak terjang orang salah satu orang terkaya di dunia ini.
Terlahir di New Mexico, 1964, Bezos sejak dini sudah jatuh cinta pada komputer. Ia pun menekuni ilmu komputer dan insinyur listrik di Princeton Unversity dan lulus dengan gelar summa cum laude.
Bezos menginjakkan kaki di Wall Street usai lulus dan sempat menolak tawaran kerja dari Intel serta beberapa perusahaan lain. Ia memilih bekerja di start up. Sempat beralih ke industri perbankan, Bezos akhirnya melabuhkan diri di D. E. Shaw & Co dan di tahun 1990 ia menjadi wakil presiden senior termuda di perusahaan investasi tersebut.
Hanya 4 tahun berselang ia berhenti dari posisi empuk itu demi mendirikan toko buku online Amazon.com, di garasinya di Seattle. Otak bisnis Bezos terus berjalan.
Bezos menjadi jutawan di tahun 1997 setelah ia berhasil mengumpulkan pundi-pundi 54 juta dolar AS melalui penawaran umum perdana Amazon. Menurut laporan The Ladders, statusnya melesat menjadi miliuner 2 tahun kemudian saat ia baru berada di usia 35 tahun karena nilai saham CEO Amazon yang dimilikinya.
Dilansir Biography, pada tahun 2013 ia mencaplok The Washington Post. Misi Bezos untuk media tersohor tersebut adalah mengubahnya sebagai perusahaan teknologi media. Ia pun membuktikan misinya berhasil.
Wahington Post memperoleh keuntungan dan membuat media tersebut merekrut lebih dari 200 karyawan dan mencatatkan lebih dari 1 juta pelanggan digital. Pada tahun 2017, Amazon sempat mengakuisisi Whole Foods.
Meski kekayaannya sempat naik turun, namun pada 6 Maret 2019, Bezos secara resmi menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih 112 miliar dolar AS. Laporan terakhir menyebutkan posisinya turun ke nomor dua sebagai orang terkaya di dunia, di bawah Elon Musk.
Di tahun 2020 ia mendirikan Blue Origin, perusahaan start up penerbangan luar angkasa manusia. Ia sempat dinobatkan sebagai “Person of the Year” oleh majalah Time dan “Businessperson of the Year” oleh Fortune. Di luar bisnis yang ia kendalikan, Bezos juga menanamkan investasi pribadi pada berbagai perusahaan.
Penggemar buku "Creation: Life and How to Make It" yang baru saja menginjak usia 57 tahun pada bulan lalu, akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya atas jabatan CEO Amazon.
"Perjalanan ini dimulai sekitar 27 tahun lalu. Amazon (saat itu) hanyalah sebuah ide, dan tidak memiliki nama," ujar Bezos seperti dikutip dari CNN.
"Kini, kita mempekerjakan 1,3 juta orang-orang berbakat dan berdedikasi, melayani ratusan juta konsumen dan bisnis, dan kita dikenal secara luas sebagai salah satu perusahaan tersukses di dunia," lanjutnya pada surat untuk karyawan yang diirim beberapa hari lalu.
Adapun tampuk pimpinan nantinya akan diserahkan ke Andy Jassy yang kini bertanggung jawab atas lini komputasi awan. Transisi ini menandai perubahan paling radikal di perusahaan selama sejarah ia berdiri.
Berhenti menjabat sebagai CEO, tak lantas membuat Bezos berhenti menelurkan ide-ide cemerlang. Bezos nantinya akan berpindah ke peran baru dimana ia akan lebih berfokus ke inovasi perusahaan.
Ya, Bezos sepertinya masih akan mengejutkan industri bisnis dengan pengalaman-pengalaman yang ia ciptakan, sesuai ucapan yang pernah ia lontarkan, “If you do build a great experience, customers tell each other about that. Word of mouth is very powerful".
Editor: Dipna Videlia Putsanra