tirto.id - Pekan pertama Piala Presiden 2018 akan melangsungkan dua laga penutup, yakni di Grup E pada Sabtu (20/1/2018) di Stadion Gajayana, Malang. Satu dari dua laga tersebut akan mempertemukan Bhayangkara FC dan PSIS Semarang.
Berstatus non-unggulan, pelatih PSIS Subangkit justru mengatakan hal tersebut menguntungkan para pemainnya. Untuk itu, ia hanya akan menekankan agar para pemain PSIS fokus terhadap permainan yang baik. Jika dapat bermain bagus, hasil positif pun akan mengikuti dengan sendirinya.
"Kami akan bermain normal. Pasti ada keinginan menang, tapi lebih penting fokus bermain di lapangan. Kalau bisa bermain bagus, pasti hasil akan mengikuti," ujar sang pelatih seperti dikutip situs resmi Piala Presiden 2018.
Kendati demikian PSIS bukannya tanpa ujian. Mahesa Jenar masih belum pasti dapat diperkuat empat pemain asing secara bersamaan lantaran kondisi fisiknya belum merata.
Keempat nama yang dimaksud yakni Petar Planic, Ibrahim Conteh, Reo Nakamura, dan Nemanja Vidakovic. Planic dan Conteh lebih berpeluang tampil lantaran bergabung lebih awal dibanding dua nama lain.
Di lain pihak, Bhayangkara FC enggan menganggap lawan mereka sebelah mata. Berstatus pemegang gelar juara GoJek Traveloka Liga 1, The Guardians tetap akan tampil maksimal meski lawannya merupakan tim promosi.
"Setiap tim yang sudah ada di Liga 1 pasti memiliki kualitas tidak jauh berbeda. PSIS punya kapasitas untuk menunjukkan kualitasnya," ujar pelatih Simon McMenemy.
Pria asal Skotlandia itu lebih lanjut bahkan memprediksi PSIS akan langsung tampil dengan intensitas permainan tinggi. Menurutnya, berhadapan dengan tim juara dapat berdampak pada terpompanya semangat pemain mengejar kemenangan.
"PSIS pasti bermain dengan intensitas tinggi. Bermain menghadapi tim juara pasti punya semangat berlebih. Saya juga menilai PSIS merupakan tim yang bermain bagus secara kesatuan," tandas Simon.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan