tirto.id - Pesona alam dengan segala potensi yang dimiliki Nusa Tenggara Barat (NTB) tampaknya mulai berhasil menarik perhatian dunia. Ada dua negara dari Eropa yang bahkan menyatakan sangat berminat menjalin kerjasama dengan NTB. Kedua negara benua biru tersebut adalah Republik Beralusia (Belarus) dan Georgia.
Duta Besar Belarus untuk Indonesia, Vladimir Lopato Zgorsky, bersama Duta Besar Georgia untuk Indonesia, Zurab Aleksidze, menyempatkan diri datang langsung ke Mataram untuk menjajaki kemungkinan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB.
"Kami kagum dengan Kota Mataram, keindahan alam dan orang NTB. Rumput laut merupakan potensi yang bagus untuk dikembangkan," ujar Vladimir Lopato Zgorsky di Mataram seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/3/2016).
Kepada Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi, Vladimir Lopato Zgorsky secara khusus menyebut ketertarikan Belarus terhadap komoditas rumput laut dan kopi dari NTB. Pemerintah Belarus berharap bisa menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB. "Ini akan menjadi atensi khusus, untuk bisa bekerja sama dengan NTB," ucapnya.
Sedangkan Georgia lebih tertarik untuk bekerjasama dengan NTB di sektor pariwisata. Duta Besar Georgia untuk Indonesia, Zurab Aleksidze, bahkan ingin menjadikan salah satu tempat tujuan wisata paling terkenal di NTB, yaitu Lombok, sebagai “sister city” untuk wisata favorit di Georgia, yakni Ajara.
"Kami berharap kita dapat menentukan kawasan mana yang dapat dikembangkan sebagai sister city itu," kata Zurab Aleksidze.
Keinginan dari Belarus dan Georgia itu pun disambut positif oleh Gubernur NTB. "Selama ini pasar rumput laut kita hanya terbatas ke Korea Selatan atau Hong Kong dan Cina, maka kalau ada pasar baru dan potensial, itu bagus untuk budidaya rumput laut di NTB," tutur TGH M Zainul Majdi menyambut baik ajakan Duta Besar Belarus.
Untuk Georgia, Gubernur NTB pun menyatakan siap menjalin kerjasama di sektor pariwisata, "Tentu kita sebagai daerah yang sedang mengembangkan daerah wisata perlu belajar manajemen pariwisata karena pariwisata itu tidak hanya mengandalkan keindahan alam, tetapi juga bagaimana mengelolanya dengan baik.”
