tirto.id - Persebaya secara resmi mengakhiri kerja sama dengan Djadjang Nurdjaman. Sebagaimana diumumkan manajer tim, Candra Wahyudi, keputusan tersebut diambil lantaran performa inkonsisten Bajul Ijo musim ini.
“Evaluasi ini sudah disampaikan beberapa laga sebelumnya. Tapi, kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk memperbaiki performa tim, dan ternyata kami tak kunjung meraih hasil memuaskan,” tutur Candra dikutip laman resmi klub, Sabtu (10/8/2019).
Hingga pekan 13, Hansamu Yama dan kolega bercokol di peringkat 7. Mereka meraup empat kemenangan, 6 kali seri dan tiga kali kalah dengan poin 18.
Kendati demikian, tujuh pertandingan termutakhir dilalui Bajul Ijo hanya dengan sekali menang yakni saat bersua Persipura, Jumat (2/8) lalu. Sisanya disudahi dengan empat kali seri dan dua kali kalah.
Ironisnya, dari hasil 4 kali seri tersebut, tiga di antaranya diperoleh di kandang (Stadion Gelora Bung Tomo) yakni saat melawan Barito Putera, PS TIRA-Persikabo dan Madura United. Adapun dua kekalahan terjadi ketika menghadapi PSS dan PSM.
Sementara itu, pada Liga 1 2018 Djanur—sapaan Djadjang Nurdjaman—yang menggantikan Alfredo Vera di putaran kedua berhasil membawa Persebaya ke posisi lima besar. Sempat terseok-seok di awal musim, pria asal Majalengka itu memberikan efek positif, sekaligus menjadikannya tim promosi dengan peringkat terbaik.
Di lain pihak, Djanur menerima keputusan manajemen dengan lapang dada. Untuk sementara, Bejo Sugiantoro akan mengambil alih peran Djanur hingga manajemen mendapatkan pelatih baru.
“Kalau saya, siap menerima apapun keputusan manajemen. Jika diminta keluar maka saya akan keluar,” tandas Djanur, mantan pelatih Persib dan PSMS itu seperti diwartakan Antara.
Jika sesuai jadwal, Persebaya akan melakoni laga selanjutnya melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kamis (15/8) mendatang. Pertandingan diperkirakan bakal berlangsung sengit. Di tabel klasemen, Ruben Sanadi dan kawan-kawan hanya terpaut satu angka dari Singo Edan.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Agung DH