Menuju konten utama

Pengamat: Banyak Politisi Indonesia Hanya Mengadu Nasib


Ahmad Atang, Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang mengatakan banyak politisi yang berjuang menjadi anggota DPR, hanya mengadu nasib di jalur politik. Bukan untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

Pengamat: Banyak Politisi Indonesia Hanya Mengadu Nasib
Ilustrasi Tirto/Andrey Gromico

tirto.id - Ahmad Atang, Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang mengatakan banyak politisi yang berjuang menjadi anggota DPR, hanya mengadu nasib di jalur politik. Bukan untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.

"Menjadi politisi di negara ini adalah sebuah kemewahan sehingga segala cara dilakukan untuk meraihnya," ujar Ahmad Atang di Kupang pada Rabu ( 23/3/2016).

Menurut Ahmad hal itu dapat menjawab pertanyaan seputar fenomena di Indonesia akhir-akhir ini, yang menunjukan adanya kecenderungan untuk menempatkan politik sebagai lahan mata pencaharian.

"Mengejar kekuasaan melalui jabatan DPR justru dilakukan oleh mereka yang memang tidak memiliki pekerjaan, sehingga motif masuk partai bukan untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan rakyat," kata Ahmad

Menduduki sebuah jabatan politik, seperti DPR dapat mengubah status orang sesaat dan itu dinikmati secara euforia tanpa memikirkan tugas dan tanggung jawab kepada rakyat. Menurut Ahmad, produk demokrasi di Indonesia lebih banyak melahirkan politisi daripada negarawan.

"Negarawan selalu memikirkan kesejahteraan rakyatnya, tetapi politisi selalu berpikir untuk dirinya sendiri, tanpa memikirkan nasib rakyat," ujarnya.

Dalam konteks Indonesia saat ini, kata Ahmad Atang, rakyat sangat merindukan politisi yang negarawan dan negarawan yang politisi untuk mewujudkan sebuah tatanan sosial yang lebih baik.

"Namun, semuanya itu berpulang kepada hati nurani para politisi kita. Sistem dan budaya politik kita melembaga dan memperkuat kekuasaan oligarki, sehingga membutuhkan gerakan perubahan yang fundamental dimulai dari perubahan tata aturan," ujarnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait ADU NASIB atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik