tirto.id -
Klub-klub perwakilan dari Arab Saudi dan Iran akan berlaga di tempat yang netral selama penyelenggaraan Liga Champions Asia 2016. Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) merealisasikan hal tersebut sejak menetapkan tanggal 15 Maret 2016 sebagai batas waktu untuk “berhubungan normal (kembali)".
Kondisi politik kedua negara yang sejak lama sudah buruk kian tak menentu setelah Kedutaan Arab Saudi di Iran diserang oleh sekelompok warga Iran pada Minggu (2/1/2016) waktu setempat sebagai reaksi atas eksekusi seorang ulama Syiah terkemuka oleh Saudi.
Usai tragedi penyerangan, Arab Saudi tak tinggal diam. Beberapa hari setelahnya, negara kaya minyak dan sahabat Amerika Serikat itu segera memangkas semua pertandingan melawan Iran di Liga Champions Asia 2016.
Menyusul pula larangan bepergian bagi warga negara Arab Saudi ke Iran, yang membuat laga tandang tak mungkin bisa dilakoni oleh klub-klub dari Arab Saudi. Sebuah keputusan yang disesalkan oleh AFC.
“Sangat disayangkan oleh ACF mengetahui bahwa pemerintah Arab Saudi belum menarik pelarangan bepergian bagi warga negara mereka, yang dilarang bepergian ke Iran.. Selanjutnya belum ada perkembangan signifikan dalam hubungan kedua negara yang bersangkutan...,” kata AFC yang tercantum dalam surat resminya untuk induk organisasi sepak bola kedua negara.
Iran kemungkinan akan menarik tim-timnya dari ajang kompetisi antar klub di Asia itu jika mereka diblokir sebagai tuan rumah melawan klub-klub Arab Saudi. Demikian kata seorang ofisial dari tim sepakbola nomor satu di Iran, Sephan, kepada Reuters seperti dikutip dari Antara Rabu (16/3/2016).
