Menuju konten utama

PDIP: Pendukung Kami Loyal, Tindakan PSI Tak Ada Pengaruhnya

Masinton merasa tidak ada tindakan dari PSI yang berpengaruh menggerus basis suara pendukung PDIP.

PDIP: Pendukung Kami Loyal, Tindakan PSI Tak Ada Pengaruhnya
Lambang partai PDIP. FOTO/www.pdiperjuangan.id

tirto.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merasa tak ada ancaman dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Menurut Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno, PSI sebagai partai baru memang hanya berusaha mencari perhatian.

“Positioning PSI saat ini sedang cari perhatian. Jadi buat pernyataan-pernyataan yang bila perlu super-heroik,” ucap Hendrawan kepada Tirto, Rabu (13/2/2019).

Namun Hendrawan menegaskan bahwa hal itu tidak akan berpengaruh banyak. Dia percaya pendukung PDIP akan tetap loyal. Dengan cara-cara PSI sekarang yang hanya membuat pernyataan, Hendrawan percaya loyalitas masyarakat tetap pada PDIP.

“Loyalitas pemilih kami teruji. Yang kami lakukan tidak banyak gembar-gembor. Mereka juga paham dan setia pada komitmen partai,” ucapnya lagi.

Sedangkan kader calon anggota DPR 2019-2024 dari PDIP Masinton Pasaribu juga menyatakan hal yang serupa. Poster Masinton sempat ditutupi stiker kader PSI Tsamara Amany. Menurut anggota Komisi III DPR ini, PSI memang masih hijau dan tidak berpengalaman dalam berpolitik. Namun hal itu tak perlu dikhawatirkan.

“Mereka tidak paham berpartai saja. Belum paham tentang berpartai,” kata Masinton kepada Tirto.

Masinton merasa tidak ada tindakan dari PSI yang berpengaruh menggerus basis suara pendukung PDIP. Masinton bahkan menyindir bahwa PSI belum mendapatkan kursi di parlemen. Dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia, PSI memang hanya mendapat 0,1 persen suara, sedangkan ambang batas parlemen adalah 4 persen.

“Kursi [parlemen] saja nggak ada. Mereka kan hanya cari sensasi aja. Nggak ngaruh sensasi itu pada pendukung kami. Sensasi abal-abal," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari