Menuju konten utama

Para Ulama Al-Azhar Bahas Moderasi Islam di Mataram

Para ulama alumni Universitas Al-Azhar, mengikuti Konferensi Ulama Internasional yang digelar pada 26-29 Juli 2018, di Mataram, NTB.

Para Ulama Al-Azhar Bahas Moderasi Islam di Mataram
Ketua Ikatan Alumni Universitas Al Azhar Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi saat memberikan keterangan ke wartawan usai Konferensi Ulama Internasional di Mataram, NTB, Kamis (27/7/2018). tirto.id/Husein Abdul Salam

tirto.id - Moderasi Islam menjadi hal yang penting untuk dibedah guna meletakkan dasar sikap Islam di tengah keberagaman agama dan budaya manusia. Ahlussunnah Wal Jama'ah dikenal sejak lama sebagai paham yang mengutamakan moderasi Islam.

Hal ini mendasari Organisasi Ikatan Alumni Al-Azhar (OIAA) Indonesia, menyelenggarakan Konferensi Ulama Internasional. Bertema "Moderasi Islam Perspektif Ahlussunnah Wal Jama'ah", konferensi tersebut berlangsung pada 26-29 Juli 2018 di Mataram, NTB.

Ketua OIAA Indonesia Muhammad Zainul Majdi mengatakan, konferensi ini ialah lanjutan dari konferensi bertema serupa yang diselenggarakan pada tahun kemarin.

"Kami berusaha meneguhkan paham Ahlussunnah Wal Jama'ah yang sudah dibawa ulama-ulama sejak Wali Songo. Tahun ini, kami sudah mulai mendetailkan. Bicara konsep moderasi Islam, aspek teologisnya seperti apa, aspek hukumnya, dan aspek kehidupan sosialnya seperti apa," ujar Zainul kepada Tirto usai acara makan malam bersama peserta konferensi di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Kamis (26/7/2018).

Sebagian besar ulama yang hadir di konferensi merupakan alumni Universitas Al-Azhar. Mereka antara lain Wafeq Hegazy dari Libanon, Mohammad Rachid Boughezala dari Aljazair, atau Jalaluddin Allusy dari Tunisia.

Selain para ulama, konferensi juga diisi pemaparan dari pejabat negara, seperti Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, atau akademisi, seperti Yudi Latif.

Dalam acara makan malam bersama, mantan Rektor Universitas Al-Azhar Ibrahim Hud-hud mengatakan, Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin tidak hanya kepada orang yang beragama Islam saja, melainkan kepada seluruh manusia, terlepas apapun agama yang dipeluknya. Islam disampaikan untuk membimbing jalan yang lurus, menurut Ibrahim.

Ibrahim juga memandang Indonesia sebagai negara yang menerapkan moderasi Islam dengan baik. Seusai acara makan malam, Ibrahim mengatakan bahwa di Indonesia, seluruh warga negara punya hak yang sama untuk memeluk agamanya masing-masing.

"Ini sesungguhnya yang diajarkan Islam," ujar Ibrahim kepada Tirto.

Al-Azhar, secara institusi, memang dikenal mengedepankan moderasi Islam berdasarkan prinsip Ahlussunnah Wal Jama'ah.

Selain untuk mengkaji moderasi Islam. Dalam pidato sambutannya, Zainul Majdi juga menyatakan bahwa konferensi juga bertujuan mempersatukan alumni-alumni Al-Azhar yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

Baca juga artikel terkait KONFERENSI ULAMA INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Yandri Daniel Damaledo