Menuju konten utama

Pandemi Corona, Liga Italia 2019-2020 Bisa Dipecah Jadi 2 Musim

Pandemi corona membuat FIGC membuka kemungkinan Liga Italia 2019-2020 dipecah menjadi dua musim. Artinya, laga sisa musim ini bisa saja digelar pada periode musim depan.

Pandemi Corona, Liga Italia 2019-2020 Bisa Dipecah Jadi 2 Musim
Ilustrasi. Luca Bruno/AP

tirto.id - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina membuka kemungkinan Liga Italia 2019/2020 diselesaikan dalam dua musim. Jika memang kompetisi tidak bisa dilanjutkan sesuai jadwal terkait pandemi corona, FIGC bisa saja menggeser 12 pertandingan musim ini ke periode musim berikutnya.

"Jika tidak mungkin menuntaskan liga musim ini, kami akan memilih keputusan lain. Tidak menutup kemungkinan, musim [2019/2020] ini bisa saja dipecah jadi dua musim berbeda. Saya paham ada banyak rasa penasaran, tetapi saat ini tidak ada yang dalam posisi bisa memastikan masa depan," kata Gravina kepada Radio 1 Rai.

Pertandingan Liga Italia terakhir kali digelar pada Selasa (10/3/2020) lalu. Sebagian besar tim sudah memainkan 26 laga, tetapi ada 8 tim yang masih menyisakan 13 pertandingan. Seluruh kegiatan olahraga di Italia sendiri dinyatakan dibekukan hingga 3 April 2020 karena pandemi corona di negara tersebut.

Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University (JHU), Italia adalah negara dengan kasus positif virus corona COVID-19 terbesar kedua di dunia. Hingga Senin (16/3/2020), terdapat 27.980 kasus di negara tersebut, berbanding 81.036 di Cina.

Dari jumlah kasus tersebut, 2.158 orang dinyatakan meninggal sedangkan 2.749 pasien dinyatakan sembuh.

Saat ini, tidak ada kepastian apakah Liga Italia dapat dimainkan kembali setelah 3 April 2020.

FIGC, bersama federasi sepak bola lain dari seluruh Eropa, akan mengadakan pertemuan dengan UEFA pada Selasa (17/3/2020) ini untuk menentukan keputusan soal liga-liga domestik, kompetisi klub Eropa (Liga Champions dan Europa), hingga Piala Eropa 2020.

Presiden Asosiasi Pemain Sepak Bola Italia (Associazione Italiana Calciatori, AIC), Damiano Tommasi memperingatkan bahwa, hampir mustahil kompetisi dimulai April 2020. Oleh karenanya, Tommasi mendesak agar UEFA serius menangani pandemi corona untuk kepentingan seluruh Eropa.

"Jelas tidak mungkin untuk mulai berlaga kembali pada awal April. ika semuanya berjalan dengan baik, kita dapat melanjutkan kompetisi pada Mei atau Juni .... Masalah ini tidak hanya menyangkut Italia, tetapi Eropa, sehingga UEFA harus berperilaku seperti Uni Eropa," kata Tommasi kepada Che tempo che fa.

FIGC awalnya punya tiga opsi yang ditawarkan kepada klub-klub Serie A dan Serie B untuk mengakhiri musim kompetisi, jika memang liga tidak dapat dilanjutkan karena pandemi corona.

Opsi pertama adalah play-off. Opsi kedua, menghapus musim 2019/2020. Opsi terakhir, menetapkan klasemen terbaru sebagai klasemen akhir. Artinya, yang bakal berlaku permanen adalah klasemen hingga giornata 26 dengan posisi Juventus di puncak, hanya berbeda satu angka dari Lazio.

Dari ketiga opsi tersebut, opsi play-off sudah ditolak oleh klub-klub yang berkompetisi. Di sisi lain, FIGC menegaskan lebih memilih merampungkan kompetisi hingga gironata ke-38 atau pekan terakhir. Ucapan Gabriele Gravina tentang kemungkinan menyelesaikan liga dalam dua musim menyiratkan keinginan kuat federasi sepak bola Italia tersebut.

Baca juga artikel terkait LIGA ITALIA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH