Menuju konten utama

Neraca Pembayaran RI Surplus USD10,7 Miliar di Triwulan III 2021

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai USD146,9 miliar,

Neraca Pembayaran RI Surplus USD10,7 Miliar di Triwulan III 2021
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III 2021 surplus sehingga menopang ketahanan eksternal.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan, NPI pada triwulan III 2021 mencatat surplus USD10,7 miliar, setelah mengalami defisit USD0,4 miliar pada triwulan sebelumnya.

"Kinerja NPI tersebut ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus, berbalik dari triwulan sebelumnya yang tercatat defisit, serta surplus transaksi modal dan finansial yang makin meningkat," jelas Erwin, Jumat (19/11/2021).

Dengan perkembangan tersebut, menurut Erwin posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai USD146,9 miliar, lebih tinggi dibandingkan pada akhir Juni 2021 yakni USD137,1 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Adapun transaksi berjalan pada triwulan III 2021 mencatat surplus, terutama ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang naik signifikan. Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat surplus USD4,5 miliar atau 1,5% dari PDB, setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit USD2 miliar atau 0,7% dari PDB.

"Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional," terang dia.

Selain itu, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah, antara lain disebabkan oleh perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor.

Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III 2021 mencatat surplus yang makin meningkat, terutama bersumber dari investasi langsung. Pada triwulan III 2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar USD6,1 miliar(2,0% dari PDB), lebih tinggi dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD1,6 miliar atau 0,6% dari PDB.

Surplus tersebut bersumber dari aliran masuk neto investasi langsung yang tetap terjaga sebesar USD3,3 miliar.

Investasi lainnya juga mengalami surplus, setelah mengalami defisit pada triwulan sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penurunan pembayaran neto pinjaman luar negeri, peningkatan penempatan simpanan nonresiden di dalam negeri, serta tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR).

Selain itu, investasi portofolio selama triwulan III 2021 juga mencatat net inflows yaitu sebesar $1,1 miliar dolar AS, meskipun menurun dari triwulan sebelumnya yang sebesar USD4,0 miliar, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.

Baca juga artikel terkait NERACA PEMBAYARAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto