Menuju konten utama

Negara Adidaya Izinkan Iran Impor 130 Ton Uranium

Iran akan segera mengimpor uranium alam sebanyak 130 ton setelah diizinkan enam negara adidaya.

Negara Adidaya Izinkan Iran Impor 130 Ton Uranium
Pembangkit Listrik Energi Nuklir The Leibstadt Nuclear Power Plant di Kota Leibstadt, Swiss. FOTO/KKL.

tirto.id - Iran dipastikan akan segera mengimpor uranium alam sebanyak 130 ton. Juru Bicara Badan Atom Iran, Behrouz Kamalvandi menyatakan Komisi Pengawas Kesepakatan Nuklir Iran telah memberikan lampu hijau ke negaranya untuk mengimpor uranium sebanyak itu.

Izin itu muncul setelah enam negara adidaya, yakni Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat, memperbolehkan Iran untuk mengimpor uranium alam sebanyak 130 ton.

"Mereka (enam negara adidaya) menyetujui permintaan kami," kata Kamalvandi kepada stasiun televisi milik pemerintah Iran pada Kamis (12/1/2017) seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, menurut Kamalvandi, Iran sudah mengimpor 220 ton uranium sejak kesepakatan nuklir diberlakukan pada Januari 2016 lalu. Dengan adanya tambahan impor 130 ton uranium lagi, maka Iran akan memiliki cadangan yang cukup untuk melanjutkan program nuklirnya. Sayangnya, Kamalvandi belum menyebutkan negara asal impor uranium Iran tersebut.

Meskipun demikian, kata Kamalvandi, Iran masih membutuhkan cadangan uranium dalam jumlah lebih besar agar bisa mengangkat program nuklirnya ke level industri. Karena itu, saat ini, eksplorasi tambang uranium baru sedang berlangsung di seluruh kawasan negara itu.

Pada Selasa (10/1/2017) lalu, enam negara adidaya berembug bersama Iran di Wina, Austria, untuk meninjau kembali hasil kesepakatan nuklir yang muncul pada 2015 lalu. Pertemuan ini penting karena berlangsung menjelang pelantikan resmi Donald Trump sebagai Presiden AS yang baru.

Kamalvandi juga membantah spekulasi di media yang melaporkan bahwa negaranya setuju untuk mengurangi persediaan uranium yang diperkayanya menjadi kurang dari 300 kilogram. Menurut dia pertemuan di Wina hanya menyepakati mengenai cara penghitungan cadangan uranium, yang sudah diperkaya dalam kadar rendah, milik Iran.

Kesepakatan antara Iran dan negara-negara adidaya itu menyebutkan bahwa Iran dilarang memperkaya uranium hingga di atas 3,6 persen. Sebelum kesepakatan itu muncul Iran pernah memperkaya uranium hingga mendekati 20 persen.

Selama ini, Trump kerap melontarkan pernyataan keraso soal program nuklir Iran. Ia beberapa kali menyatakan berjanji akan membatalkan kesepakatan nuklir Iran, yang dianggap oleh Trump nmembawa petaka, dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.

Sementara Iran terus menegaskan bahwa selama ini negara itu menjalankan program nuklir dama dan selalu mematuhi kesepakatan nuklir dengan negara-negara adidaya.

Baca juga artikel terkait NUKLIR atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hard news
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom