Menuju konten utama

MotoGP 2018 Jadi Musim Terakhir Jorge Lorenzo di Ducati?

Jorge Lorenzo mungkin tidak berkiprah bersama Ducati pada MotoGP musim depan.

MotoGP 2018 Jadi Musim Terakhir Jorge Lorenzo di Ducati?
Pembalap Ducati MotoGP Jorge Lorenzo menghadiri acara Media Briefing Shell dan Ducati di Jakarta, Kamis (2/2). Shell dan Ducati menegaskan kembali kerja sama teknis ke-19 tahun ini dengan menghadirkan Jorge Lorenzo sebagai pembalap tim Ducati Corse yang baru untuk MotoGP 2017. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/17.

tirto.id - MotoGP 2018 bisa menjadi musim terakhir Jorge Lorenzo di Ducati. Pebalap Spanyol tersebut hingga kini belum memberikan kemenangan untuk timnya. Selain itu, Ducati juga memiliki opsi lain sebagai calon pebalap mereka, antara Danilo Petrucci dan Jack Miller.

Setelah sembilan tahun di Yamaha, Jorge Lorenzo kemudian menyeberang ke Ducati sejak MotoGP 2017. Bekal Lorenzo adalah tiga gelar juara dunia. Namun, di tim barunya, X-Fuera tampil tidak memuaskan. Sudah 23 balapan berlalu, Lorenzo belum juga memetik gelar juara seri. Prestasi terbaiknya hanyalah tiga podium.

Banyak analisis yang disodorkan tentang performa Jorge Lorenzo yang saat ini ada di peringkat ke-14 klasemen MotoGP 2018. Yang paling umum adalah, karena gaya Lorenzo tidak cocok dengan 'kegarangan' motor Ducati.

Hal itu diulang lagi oleh Andrea Dovizioso, rekan setim Lorenzo di Ducati. Menurutnya, X-Fuera sudah terlalu terbiasa dengan motor YZR M1 Yamaha, sekaligus terlalu lambat dalam beradaptasi dengan motor Desmosedici GP18 milik Ducati.

"Jorge terbiasa mengendarai satu jenis motor (selama bertahun-tahun) dan dia memiliki ide yang sangat jelas tentang cara mengemudi dan cara bekerja (dengan jenis motor itu). Pendekatan semacam ini tidak berhasil di Ducati.

“Tidak ada yang hilang dari sang juara hebat Jorge Lorenzo dan (dia memang) masih demikian. Tetapi hasil tidak selalu dapat diperoleh dengan cara yang sama. Sebaliknya, untuk setiap situasi Anda harus memiliki mental terbuka, dan Anda harus beradaptasi untuk mendapatkan hasil maksimal," ungkap Dovizioso dikutip Motorsport.com.

Sementara Jorge Lorenzo tampil buruk, dua pebalap Pramac Racing justru spektakuler. Ada Danilo Petrucci yang menembus lima besar klasemen, diikuti oleh Jack Miller. Petrucci memiliki perbedaan 38 poin di atas Lorenzo, sementara Miller 33 poin lebih baik daripada X-Fuera.

Jika ukurannya adalah performa sampai lomba kelima, maka Petrucci dan Miller lebih pantas memperebutkan satu tempat di tim Ducati musim depan daripada Jorge Lorenzo. Hal ini juga disiratkan oleh Petrucci sendiri.

Awalnya, Petrucci bercanda ketika berkata, "Pilihan Ducati adalah antara saya dan Jack. Tapi ini bukan guyonan, melainkan karena gaji kami lebih sedikit (daripada Lorenzo); itu alasannya."

Petrucci sendiri, di luar candanya itu, menilai, dirinya punya potensi untuk menemani Andrea Dovizioso musim depan. Dengan demikian, Ducati yang merupakan tim Italia, akan memiliki dua pebalap Italia lagi, seperti era Dovizioso dan Andrea Iannone yang kini ada di Suzuki.

"Ducati sangat mengenal saya. Saya berharap mereka akan memilih pebalap berdasarkan evaluasi menyeluruh, bukan hanya lima grand prix tahun ini, tetapi mungkin dalam rentang dua musim terakhir," ungkap Petrucci.

Grand prix keenam MotoGP musim ini akan digelar pada akhir pekan ini, dalam Gran Premio d'Italia Oakley di Sirkuit Mugello, Scarperia e San Piero pada Minggu, 3 Juni 2018 pukul 19.00 WIB.

Baca juga artikel terkait MOTOGP ITALIA 2018 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus