Menuju konten utama

Manuver Terakhir Tuan Henry Heimlich

Penemu cara mengatasi ketersedakan, Henry Heimlich, meninggal dunia pada 17 Desember lalu. Beberapa bulan sebelumnya, Heimlich menyelamatkan nyawa rekannya yang tersedak lewat prosedur penyelamatan yang ia ciptakan 42 tahun lalu: The Heimlich Maneuver.

Manuver Terakhir Tuan Henry Heimlich
Henry Heimlich, sang penemu teknik metode penanganan tersedak. FOTO/AP

tirto.id - Mei lalu Patty Gill Ris (87) sedang menikmati makan malam di Deupree House bersama penghuni panti jompo lain. Sayang, ia tak mampu mengunyah segumpal daging bertulang dengan baik dan ia pun tersedak. Tenggorokannya tersumbat. Ia tak bisa bernapas. Sekali dua kali ia coba memuntahkan makanan, tetap tak bisa. Ris panik dan segera meminta sinyal pertolongan pada penghuni panti lain.

Beruntung, orang yang duduk di sampingnya adalah Henry Heimlich, dokter lulusan Cornel University yang pada 1974 silam menciptakan teknik menanggulangi ketersedakan. Nama medisnya “abdominal thrust”. Namun sebagai tanda penghormatan kepada Heimlich, teknik itu lebih dikenal dengan sebutan “Heimlich maneuver”. Teknik ini dipakai sebagai prosedur pertolongan pertama saat seseorang mengalami “penghalangan jalan napas” oleh benda asing—yang paling sering adalah makanan.

Merujuk prosedur klasiknya, Heimlich meminta Ris untuk berdiri. Ia kemudian membelakangi Ris dan memeluknya erat. Satu tangannya memegang tangan lain yang terkepal erat. Dalam satu hentakan, Heinrich mendorong kepalan tangannya ke perut bagian bawah diafragma Ris. Gerakan ini menekan bagian dalam paru-paru dan menyediakan tekanan udara pada objek yang bersarang di trakea Ris. Heimlich berhasil pada percobaan pertama. Gumpalan bertulang itu muncrat keluar, tepat di saat Ris hampir kehabisan nafas.

Ris senang bukan kepalang. Ia bukan hanya karena terselamatkan nyawanya, namun juga diberikan kesempatan untuk diselamatkan langsung oleh si pencipta teknik penyelamatan itu sendiri. Heinrich pun bangga teknik ciptaannya bisa menyelamatkan orang lain.

Wanita ini berkata pada Cincinati Esquire, “Tuhan menempatkan saya untuk duduk di samping Heimlich malam ini.”

Insiden itu bukanlah yang pertama kali Heinrich memiliki kesempatan untuk mempraktikkan teknik ciptaannya sendiri. Menurut laporan BBC, ia pernah melakukannya pada 2000. Di tahun ini, dokter berusia 96 tahun itu diberi kesempatan untuk mengulangi menuvernya sekali lagi, sekaligus menjadi yang terakhir, sebelum akhirnya menutup usia.

Sebagaimana dituturkan pihak keluarga, Henry Heimlich meninggal dunia di RS Christ Hospital di Cincinnati, pada Sabtu (17/12/2016) waktu setempat. Anak laki-lakinya, Phil, mengatakan bahwa Kondisi kesehatan sang ayah memang terus menurun. Heimlich telah terbaring lemah di rumah sakit akibat serangan penyakit jantung sejak satu minggu terkahir. Sabtu lalu, ia menghadapi masa penghabisan dengan didampingi orang-orang terdekatnya.

“Manuver”, bukan “Metode”

2014 lalu Heimlich sempat menghadiri peluncuran autobiografinya sendiri yang berjudul elegan, “Heimlich's Maneuvers”. Sebagian besar bercerita tentang masa kecilnya hingga ia kuliah dan berhasil mewujudkan mimpinya menjadi dokter. Tentu saja ada bagian khusus yang mengisahkan penemuan manuver unik yang pertama kali dipublikasikan di jurnal Emergency Medicine pada Juni 1974 dengan judul “Pop Goes Cafe Coronary”. Kala itu Heimlich belum memberinya nama khusus.

Dua bulan setelahnya, artikel Heimlich ramai menjadi bahan perbincangan di kalangan akademisi dan petugas medis. Tekniknya terbukti membantu menyelamatkan nyawa banyak orang yang tersedak. Kasus kematian akibat tersedak kala itu pun sedang meningkat, dan teknik ciptaan Heimlich sukses menekan angkanya. Untuk itu, pada Agustus 1974 editor American Medical Association mengontak Heimlich yang ingin mempublikasikan ulang teknik temuannya. Perihal penting yang ditanyakan kepada Heimlich adalah: “Apa nama teknik itu?”

Heimlich bingung. Ia disarankan sang editor untuk memilih antara “Heimlich Method” atau “Heimlich Maneuver”. Heimlich memilih yang kedua. “Menurutku 'maneuver' terdengar lebih pantas,” katanya sebagaimana dikutip CNN.

“Banyak orang berpikir bahwa aku menemukan manuver dengan tak sengaja. Dalam bayangan mereka aku tak sengaja jatuh menimpa seseorang yang sedang tersedak, semacam itulah. Aku pertama kali memikirkan masalah tersedak pertama kali saat membaca ribuan orang yang meninggal akibat kondisi itu. Jadi aku merancang penelitian cara yang lebih baik, berpikir, barangkali aku bisa memanfaatkan udara yang terjebak di dada untuk mendorong objek yang tersangkut di trakea,” jelasnya.

Heimlich kemudian mencoba bereksperimen pada anjing yang dibius dan mencoba mendorong keluar udara yang tertahan itu dengan beberapa metode yang berbeda. Ia menyadari bahwa saat ia menekan tepat di bagian bawah tulang rusuk, maka objek yang ditempatkan di tenggorokan si anjing akan meluncur keluar. Ia mencoba metode ini beberapa kali, dan setelah berhasil serta yakin, ia pun resmi melahirkan teknik yang kemudian dikenal sebagai "Heimlich Maneuver".

Dokter kelahiran Wilmington, Delaware, itu segera mendapatkan nama di kalangan masyarakat luas sebab diundang di banyak acara untuk memamerkan tekniknya. Ia diundang ke otoritas kesehatan banyak negara bagian di AS, sejumlah maskapai penerbangan, organisasi persatuan pemilik restoran, dan acara bincang-bincang televisi seperti The Tonight Show Starring Johny Carson dan The Today Show.

Kian Populer, Makin Banyak yang Selamat

Seiring berjalannya waktu, masyarakat AS pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya, makin sering menggunakan Heinrich Maneuver. Teknik ini setara dengan pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan lain. Manuver Heimlich diajarkan di sekolah-sekolah dan menjadi salah satu teknik penyelamatan paling populer yang diketahui orang dewasa.

Di AS saja diperkirakan ada lebih 50.000 orang yang terselamatkan nyawanya lewat prosedur Manuver Heimlich. Tersedak makanan memang terkesan remeh, namun jika tak ditangani dengan segera bisa menjadi penyebab kematian. Menurut riset Injury Facts 2016, tersedak adalah penyebab utama keempat kematian yang tak disengaja. Pada 2013 ada 4.864 kasus kematian akibat tersedak, 2.751 di antaranya adalah lansia berusia di atas 75.

Pada 28 Februari 2010, National Children's Hospital mempublikasikan penelitan tentang kematian akibat tersedak dan memaparkan fakta bahwa kasus tersebut menjadi penyebab kematian nomor satu pada anak-anak. Rata-ratanya menunjukkan ada satu anak yang mati tiap lima hari sekali di AS akibat tersedak.

Infografik Akhir Maneuver henry heimlich

Sementara menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics pada Juli 2013 menyatakan bahwa rata-rata 12.435 anak-anak di AS harus dibawa ke ruang gawat darurat akibat tersedak. Ini setara 34 kasus per hari, 37,8 persennya anak-anak di bawah satu tahun dan lebih dari 60 persennya antara umur 1-4 tahun.

Pada dasarnya semua orang bisa berpotensi tersedak dan menuju kondisi kritis. Hanya saja lansia dan anak-anak memang memiliki tingkat kewaspadaan yang lebih rendah ketimbang orang dewasa, sehingga kasusnya bisa demikian banyak. Kasus-kasus yang telah terjadi, baik yang berakhir kematian maupun tidak, membuat Heimlich merasa perlu menyebarkan Heimlich Maneuver-nya ke lebih banyak tempat publik, terutama sebagai sosialisasi standar di tempat-tempat makan.

Heimlich telah tiada, namun ia patut diingat akan temuannya yang mampu menyelamatkan banyak orang dalam kondisi terdesak. Yang diperlukan hanyalah kewaspadaan orang terhadap “korban-korban mendadak” di sekitarnya. Sebagaimana respons Heinrich saat menyelamatkan Riss, reaksi tanggap itulah yang ia harapkan bisa dicontoh banyak orang. Bagi Heimlich, ini lebih dari sekadar pengenalan sebuah metode medis yang berlabel namanya, namun persoalan kemanusiaan.

“Hal terbaik dari manuver ini adalah kesempatan untuk menyelamatkan orang lain,” katanya kepada The Guardian.

Baca juga artikel terkait KEMATIAN AKIBAT TERSEDAK atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Maulida Sri Handayani

Artikel Terkait