Menuju konten utama

Makna Surah Al Baqarah Ayat 255: Bacaan Ayat Kursi & Keistimewaan

Arti dan keistimewaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255.

Makna Surah Al Baqarah Ayat 255: Bacaan Ayat Kursi & Keistimewaan
Kyai Tubagus Muhammad Tamyiz menunjukkan Al Quran mini bertinta emas di Masjid Jami Daarussalaam, Pasir Jambu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Ayat Kursi atau āyatul kursī adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. Meskipun tidak ada keterangan dalam al-Quran tentang keutamaan ayat kursi, akan tetapi ayat kursi merupakan sebagian dari ayat al-Quran yang di dalamnya memiliki keistimewaan sebagai ayat yang penting.

Sebagaimana diceritakan dalam suatu hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab ayat kursi adalah ayat paling agung dalam Al Qur'an.

Isi Ayat Kursi tentang keesaan Allah serta kekuasaan Tuhan yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa Dia tidak kesukaran sedikitpun dalam memeliharanya.

Arti Ayat Kursi dalam Surah Al-Baqarah ayat 255

"Kursi" dalam ayat ini oleh beberapa mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang memberikan definisi dengan kekuasaan-Nya. Cendikiawan muslim Abdullah Yusuf Ali juga menulis singgasana, kursi, kekuatan, ilmu, adalah simbol kekuasaan.

"Inilah yang dinamakan ayat kursi. Ayat ini mengandung suatu hal yang sangat agung. Dan ada suatu hadits shahih dari Rasulullah, yang menyebutkan bahwa ayat tersebut adalah ayat yang paling utama di dalam kitab Allah (al-Qur'an)," tulis Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

Tulisan Latin dan Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255:

Berikut adalah tulisan Arab surat Al Baqarah ayat 255:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Bacaan latin ayat kursi atau surat Al Baqarah ayat 255:

"Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum,

laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum,

la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh,

mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu,

illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum,

wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’,

wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh,

wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim.”

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255).

Pada salah satu bab dalam kitab tulisan Imam Nawawi tersebut dijelaskan tentang surat-surat atau ayat-ayat yang dianjurkan untuk membacanya pada waktu-waktu tertentu. Pada bab berjudul Al-ayat wa al-suwar al-mustahabbah fi auqatin makhsushatin, Imam Nawawi mengaku hanya membahas sebagian saja fadhoil al-suwar atau keutamaan surat-surat yang bisa ia jelaskan. Salah satunya tentang fadhilah dari membaca ayat kursi seperti berikut ini:

Mendapat penjagaan dari Allah saat tidur

Imam Nawawi dalam kitabnya pada bab tersebut menerangkan, disunahkan memperbanyak membaca ayat kursi di semua tempat dan membacanya setiap malam saat mau tidur dan membaca Al Mu’awwidzatain (Surat Al-Falaq dan An-Nas) setiap selesai sholat.

Juga disunahkan saat akan tidur membaca ayat kursi, surah Al-Ikhlas, surah Al-Mu’awwidzatain dan akhir surah Al-Baqarah. Ini berdasarkan hadis sahih dari Abu Mas’ud Al Badri bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah dalam suatu malam maka kedua ayat itu mencakupinya (melindungi)nya”.

Hadis yang diriwayatkan dari Ali, ia berkata:

“Saya belum pernah melihat seorang berakal yang masuk Islam tidur sebelum membaca ayat Kursi”.

Diriwayatkan juga dari Ali, katanya:

“Saya belum pernah melihat orang yang berakal tidur sebelum membaca tiga ayat terakhir dari surat Al Baqarah,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Melindungi sepanjang hari

Apabila membaca ayat kursi pada waktu pagi sebagai bagian dari zikir rutin, juga di waktu petang sebagai bagian dari zikir petang, maka ia akan berada dalam penjagaan Allah selama waktu tersebut.

Dalam hadis Ubay bin Ka'ab, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi,” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani mensahihkan hadis tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655).

Bacaan ayat kursi atau surah Al-Baqarah ayat 255 yaitu sebagai berikut:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Bacaan latin:

"Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya’uudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

Artinya:

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255).

Baca juga artikel terkait AYAT KURSI atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom