Menuju konten utama

Mahasiswa Lokal Harus Diutamakan Demi MEA

Pengamat pendidikan Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Ade Djulardi, menilai bahwa sudah saatnya perguruan tinggi di Indonesia lebih mengutamakan mahasiswa lokal dibanding mahasiswa asing. Hal ini perlu dilakukan guna menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Mahasiswa Lokal Harus Diutamakan Demi MEA
Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, saat program NextDev Pulang Kampus, di Kampus UI, Depok, Jawa Barat. ANTARA FOTO/HO/Saiful

tirto.id - Pengamat pendidikan Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Ade Djulardi, menilai bahwa sudah saatnya perguruan tinggi di Indonesia lebih mengutamakan mahasiswa lokal dibanding mahasiswa asing. Hal ini perlu dilakukan guna menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Mahasiswa asing yang masuk perlu diseleksi ketat, sebab dapat menjadi bumerang mengingat daya saingnya di atas rata-rata mahasiswa Indonesia," sebut Ade Djulardi di Padang, Sabtu (19/3/2016).

"Seleksi ketat ini diperlukan untuk mahasiswa lokal untuk mendapatkan sumber daya potensial dan mahasiswa asing untuk menjaga identitas negara," lanjutnya.

Kebijakan memprioritaskan mahasiswa lokal ini, imbuh Ade Djulardi, bukan bertujuan untuk mendiskreditkan mahasiswa asing, tetapi untuk mempertahankan kekayaan sumber daya lokal di Indonesia.

Ade Djulardi menambahkan, kehadiran mahasiswa asing justru menyebabkan inferioritas di kalangan mahasiswa lokal yang akan mengakibatkan tidak dapat berkembangnya sumber daya mereka.

Maka dari itu, diperlukan idealisme yang tinggi terhadap bangsa untuk membentuk suatu kekuatan yang bisa membuat universitas bisa mempertahankan identitas kebangsaan.

Sebelumnya, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelar rancangan utama sumber daya manusia pendidikan tinggi. Tujuannya adalah untuk membangun kompetensi sumber daya manusia di dunia pendidikan tinggi terutama dalam persiapan menghadapi era MEA. (ANT)

Baca juga artikel terkait ADE DJULARDI atau tulisan lainnya

Reporter: Alexander Haryanto