Menuju konten utama
Liga Champions 2019

Lyon vs Barcelona: Tanguy Ndombele Bisa Jadi Pengunci Lionel Messi

Duel Tanguy Ndombele kontra Lionel Messi bisa menjadi penentu hasil Lyon vs Barcelona di Liga Champions pada Rabu (20/2/2019).

Lyon vs Barcelona: Tanguy Ndombele Bisa Jadi Pengunci Lionel Messi
Tanguy Ndombele dari Lyon (kanan) berduel untuk bola dengan Yannis Salibur dari Saint-Etienne selama pertandingan sepak bola Liga Satu Prancis antara Lyon dan Saint-Etienne di Stade de Lyon dekat Lyon, Prancis, Jumat, 23 November 2018. Laurent Cipriani / AP

tirto.id - Jelang pertemuan Lyon vs Barcelona di Liga Champions pada Rabu (20/2/2019), pelatih Bruno Genesio jelas sudah memikirkan cara untuk menghentikan kehebatan tim tamu. Sang juru taktik memiliki Tanguy Ndombele yang diperkirakan bisa menghambat laju serangan Barca plus meminimalisasi ancaman dari Messi.

Ndombele, pemuda berusia 22 tahun pemilik nomor punggung 28 di Lyon, sebenarnya bukan pemain bintang di tim yang juga dihuni Nabil Fekir dan Memphis Depay tersebut. Namun perannya di atas lapangan sangat luar biasa sejak bergabung dengan Lyon musim lalu dari Amiens.

Pada musim pertamanya membela Lyon, Ndombele sudah mampu mencatatkan 36 kali bermain di Ligue 1. Jika ditambah dengan semua ajang yang diikuti klubnya, maka total ia tampil sebanyak 54 kali dengan sumbangan dua gol. Catatan statistik yang cukup bagus bagi pemain muda minim pengalaman seperti dirinya.

Menghentikan Messi bisa menjadi tugas berat bagi Ndombele. Namun suporter Lyon tidak perlu khawatir karena di musim keduanya, performa Ndombele semakin apik saja. Dalam tiga pertandingan penting Lyon musim ini melawan Manchester City dan PSG, Ndombele selalu memegang peranan penting dalam hasil positif tersebut.

Whoscored mencatat bahwa Ndombele adalah gelandang dengan performa bagus ketika Lyon meraih empat poin atas Manchester City musim ini.

Bicara dalam peranan bertahan, Ndombele mampu dua kali melakukan tekel sukses untuk turut membantu menghentikan laju Sergio Aguero dan kolega. Laga kedua di kandang sendiri memberikan pandangan lebih jelas terhadap aksi Ndombele yang mampu melakukan dua tekel plus tiga clearances.

Dalam menyerang pun ia juga cukup berbahaya lantaran bisa melakukan empat dribble sukses serta dua key passes yang tentu menjadi catatan bagus bagi seorang gelandang bertahan. Sebuah hal yang membuat Pep Guardiola lantas memberikan pujian pada Ndombele.

“Kita bisa berbicara banyak tentang Tanguy Ndombele dan juga Houssem Aouar. Mereka dua pemain muda bagus milik Lyon,” jelas Guardiola.

Dalam kemenangan melawan Guingamp di Coupe de France awal Februari lalu, situs resmi Lyon bahkan menyebut Ndombele sebagai masterclass. Performanya disebut sangat luar biasa dalam laga itu. Menurut catatan Opta, Ndombele mampu melaksanakan tugas dengan sempurna dengan 12 kali memenangi perebutan bola dan itu hanya menjadi salah satu indikator performa bagusnya dalam laga tersebut.

Tantangan Besar Hentikan Messi

Catatan bagus Ndombele musim ini akan diuji ketika berhadapan dengan "alien" bernama Lionel Messi. Semua sudah tahu betapa hebatnya La Pulga dan ia selalu menjadi ancaman bagi lini pertahanan lawan yang dihadapi Barcelona.

Di Liga Champions musim ini Messi bahkan semakin menunjukkan sisi efektivitasnya. Di fase grup kemarin Messi tercatat hanya empat kali berlaga dengan total 297 menit. Namun, ia sukses mencetak enam gol dan satu assist. Artinya, menit bermain sama sekali tak membatasi kejeniusan Messi hingga akhirnya bisa membawa Barcelona keluar sebagai juara grup.

Namun demikian, Ndombele punya modal bagus untuk bisa menghentikan Messi atau paling tidak membatasi pergerakannya. Meski berposisi sebagai gelandang, Ndombele musim ini di Liga Champions belum pernah menerima kartu kuning atau bahkan kartu merah.

Padahal, ia selalu bermain di setiap pertandingan Lyon dengan catatan 463 menit yang artinya bahwa sebenarnya terbuka lebar kesempatan baginya untuk mendapatkan hukuman kartu dari wasit jika melihat posisi bermainnya.

Namun hal itu bisa dihindari karena tipikal permainan Ndombele yang tidak terlalu kasar dan terbukti ia hanya melakukan rerata 0,5 kali pelanggaran saja per laga.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus