tirto.id - Lima pemain Timnas Indonesia U-16, Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestahulu, Muhammad Fajar Faturrahman, Ahludz Dzikri dan Muhammad Talaohu disambut meriah oleh warga Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (15/8/2018).
Mereka adalah siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta yang membawa Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 2018 usai mengalahkan Thailand dalam drama adu penalti.
"Penyambutannya sangat luar biasa. Raihan prestasi yang didapat anak-anak kami, tak lain juga berkat doa semua warga Purwakarta," kata salah seorang pelatih SSB ASAD 313 Jaya Perkasa, di sela penyambutan anak didiknya, di Purwakarta.
Pada Rabu ini, lima pesepakbola Timnas U-16 dari SSB ASAD pulang ke Purwakarta, disambut warga dengan histeris. Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Purwakarta Dedi Mulyadi mengomandoi sesi penyambutan skuat Timnas U-16 itu di sekitar Gerbang Tol Jatiluhur.
Lima skuat Timnas U-16 itu ialah Yadi Mulyadi, Hamsa Medari Lestahulu, Muhammad Fajar Faturrahman, Ahludz Dzikri dan Muhammad Talaohu.
Kedatangan skuat Timnas U-16 itu disambut layaknya bintang sepak bola dunia. Awalnya dilakukan penyambutan di sekitar gerbang Tol Jatiluhur dengan cara dikalungi bunga oleh Ketua KONI Purwakarta Dedi Mulyadi.
Selanjutnya, kelima pesepakbola remaja itu diarak keliling kota dan berakhir di kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat.
Di sepanjang rute yang dilewati iring-iringan penyambut, warga yang tengah berada di sepanjang jalan itu mengelu-elukan mereka. Adapula, warga yang sengaja ikut rombongan konvoi.
Acara penyambutan semakin meriah dengan penampilan tarian Genye di titik akhir rute penyambutan.
Dedi Mulyadi mengaku bangga atas keberhasilan anak-anak ASAD. Diharapkan ditingkat dunia nanti, nama Indonesia akan terangkat seiring dengan kesuksesan tim SSB ASAD 313 asal Purwakarta ini.
"Pokoknya kami akan support terus," kata dia. Dedi berjanji akan terus berkomitmen membantu pembinaan anak-anak sepak bola ini. Bahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengupayakan untuk memberangkatkan kelima anak tersebut ke Porto, Portugal. "Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mendorong supaya kelima anak ini bisa belajar di Porto" katanya.