Menuju konten utama

Laba Bersih Bank Mandiri Triwulan I 2018 Capai Rp 5,9 Triliun

Pencapaian tersebut didorong oleh pendapatan operasional selain bunga atau fee based income.

Laba Bersih Bank Mandiri Triwulan I 2018 Capai Rp 5,9 Triliun
Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/4/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih senilai Rp5,9 triliun pada triwulan I 2018. Dengan capaian tersebut, maka peningkatan yang terjadi ialah sebesar 43,7 persen secara year-on-year.

Bank pelat merah itu mengakui pencapaian tersebut didorong oleh pendapatan operasional selain bunga atau fee based income yang tumbuh relatif signifikan. Pada tiga bulan pertama 2018, fee based income yang diraup Bank Mandiri mencapai Rp6 triliun atau tumbuh 14,7 persen (year-on-year). Selain itu, seluruh biaya operasional pun terkendali tumbuh sebesar single digit.

“Perseroan juga berhasil memperbaiki kualitas kredit yang terlihat dari penurunan rasio NPL dari 3,98 persen menjadi 3,32 persen (year-on-year) sehingga memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp3,8 triliun,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam keterangan resmi pada Selasa (24/4/2018).

Lebih lanjut, Kartika menyebutkan bahwa Bank Mandiri telah melaksanakan penyaluran kredit sebesar Rp703 triliun pada akhir Maret lalu. Dengan demikian, kredit yang disalurkan pun meningkat 7,1 persen secara year-on-year, yang mana kontribusi pembiayaan produktifnya sebesar 77,5 persen dari total portofolio kredit.

“Kinerja baik tersebut pun berhasil mendongkrak nilai aset perseroan menjadi Rp1.098,2 triliun pada akhir triwulan I 2018, tumbuh 6,2 persen secara year-on-year,” ungkap Kartika.

Sementara itu, penyaluran kredit investasi juga tercatat naik 6,4 persen (year-on-year) menjadi Rp199,7 triliun. Capaian itu pun diiringi oleh kredit modal kerja yang menorehkan angka sebesar Rp276,5 triliun.

Di sisi lain, pertumbuhan laba secara bisnis disumbang oleh segmen korporasi dan ritel. Terhitung pada akhir Maret 2018, pembiayaan segmen korporasi besar mencapai Rp20,9 triliun atau tumbuh 8,9 persen secara year-on-year, kredit mikro tumbuh 22,6 persen menjadi Rp85,6 triliun, dan kredit konsumer yang tumbuh 14,7 persen mencapai Rp79,8 triliun.

Kartika lantas mengungkapkan bahwa Bank Mandiri telah menyalurkan kredit untuk infrastruktur sebesar Rp137 triliun atau setara dengan 59 persen dari total komitmen yang telah diberikan hingga akhir triwulan I 2018, yakni sebesar Rp232,6 triliun.

“Kredit tersebut disalurkan kepada tujuh sektor utama, yakni transportasi, tenaga listrik, migas (minyak dan gas) dan energi terbarukan, konstruksi, perumahan rakyat dan fasilitas kota, telematika, jalan tol, dan infrastruktur lainnya,” ujar Kartika.

Terkait dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Mandiri telah memberikan Rp3,55 triliun pada triwulan I 2018. Angka tersebut merupakan 24,4 persen dari target penyaluran pada tahun ini yang sebesar Rp14,56 triliun. Adapun Rp1,49 triliun di antaranya telah disalurkan kepada sektor-sektor seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Sebagai salah satu bank yang berkontribusi pada program bantuan sosial nasional, Bank Mandiri telah menyalurkan bantuan untuk Program Keluarga Harapan sebesar Rp746,04 miliar kepada 1,2 juta keluarga penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bank Mandiri tercatat telah menyalurkan sebanyak Rp12,27 miliar kepada 33 ribu keluarga penerima manfaat.

Baca juga artikel terkait LABA PERBANKAN atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Alexander Haryanto