Menuju konten utama

Kronologi Rumah Walikota Blitar Dirampok dan Suami Istri Disekap

Cerita lengkap rumah Walikota Blitar dirampok dan disekap.

Kronologi Rumah Walikota Blitar Dirampok dan Suami Istri Disekap
Polisi melakukan olah TKP setelah peristiwa perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022). Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya mengatakan bahwa pelaku sempat menyekap Wali Kota Blitar Santoso beserta istri dan empat orang petugas Satpol PP yang berjaga, dan membawa sejumlah perhiasan serta uang senilai Rp400 juta. ANTARA FOTO/Humas Polres Blitar Kota/rwa

tirto.id - Rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dirampok. Ia dan istrinya juga sempat disekap oleh para perampok. Petugas telah memasang garis polisi saat olah TKP di salah satu ruangan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Jawa Timur.

Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono dalam keterangannya mengatakan bahwa pelaku sempat menyekap Wali Kota Blitar beserta istri dan empat orang petugas Satpol PP yang berjaga.

Pelaku berhasil membawa sejumlah perhiasan serta uang senilai Rp400 juta. Argo mengatakan saat ini tim dari Polda Jatim juga membantu pengusutan kasus tersebut.

Kronologi Perampokan di Rumah Dinas Walikota Blitar

Menurut keterangan polisi, perampokan terjadi waktu subuh, sekitar jam 03.00-04.00 pagi. Kasus ini dikategorikan sebagai pencurian dengan kekerasan.

Argo mengatakan pelaku diduga berjumlah 4-5 orang. Mereka lewat pintu samping rumah dinas Wali Kota Blitar dan melakukan pencurian.

Saat beraksi, para pelaku menyekap tiga orang anggota Satpol PP Kota Blitar yang berjaga di rumah dinas tersebut. Setelah melumpuhkan para penjaga mereka masuk ke rumah dinas.

Kemudian, pelaku bertemu dengan Wali Kota Blitar dan juga menyekap Wali Kota Blitar Santoso dan istri di dalam rumah. Mereka mengancam dan meminta ditunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.

Dalam aksinya, pelaku juga menghancurkan CCTV yang terpasang di dalam rumah dinas. Pelaku membawa kabur uang serta perhiasan milik istri Wali Kota Blitar dengan total nilai sekitar Rp400 juta.

Kapolres mengatakan, kondisi Wali Kota Blitar dan istri saat ini masih trauma dengan kejadian itu. Namun, tidak ada luka serius di tubuh mereka. Hanya luka sedikit saat penyekapan itu terjadi.

Selain itu, kondisi tiga anggota Satpol PP Kota Blitar yang juga sempat disekap saat ini juga baik. Mereka juga sudah dimintai keterangan terkait dengan kejadian pencurian disertai dengan kekerasan itu.

Pelaku Perampokan Rumah Wali Kota Blitar

Polisi mendalami dari rekaman CCTV di bagian luar rumah dinas yang sempat merekam adanya mobil pelat merah diduga mobil yang digunakan pelaku perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso.

"Yang terlintas di CCTV di jalan itu pelat merah, tapi mungkin pengalihan. Belum tentu jenis sebetulnya," kata Argo, dikutip Antara News.

Ia juga menambahkan, dari keterangan para saksi sempat melihat secara samar minibus masuk ke dalam rumah dinas Wali Kota. Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus ini.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim Kombes Pol. Totok Suharyanto di Blitar, Senin, mengatakan pihaknya memeriksa Santoso, istri Santoso, penjaga, dan orang yang pertama kali membantu.

Saat ini, polisi masih mendalami berbagai macam temuan saat olah TKP. Dari berbagai penemuan itu, kata Totok, kasus tersebut diharapkan segera terungkap.

Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Kota Blitar untuk mencari alternatif kamera pengawas (CCTV) karena CCTV di area rumah dinas Santoso dirusak para pelaku.

Profil Walikota Blitar Santoso

Wali Kota Blitar Drs. H. Santoso lahir pada 15 Januari 1961 (usia 61 tahun pada 2022) adalah Wali Kota Blitar yang menjabat sejak 2020.

Sebelumnya ia menjabat Wakil Wali Kota Blitar antara 2016 hingga 2019 dan Pelaksana Tugas Wali Kota Blitar di antaranya.

Santoso dilantik menjadi Wali Kota Blitar definitif menggantikan Muhammad Samanhudi Anwar yang diberhentikan sebagai Wali Kota Blitar karena tersandung kasus suap oleh KPK pada 19 Mei 2020.

Santoso memiliki latar belakang pendidikan sebagai guru. Ia menjalani pendidikan di SD Babadan II (1973), SMP PGRI V (1996), SMEA Negeri (1980), IKIP Negeri (1980-1986), dan melanjutkan ke Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang (1999–2005).

Sebelum menjadi Walikota Blitar, Santoso banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Ia pernah menjadi Guru DPK SMEA Angkatan 45 (1993), Penilik Bidmud DIKBUDCAM Kepanjen Kidul (1994), kemudian kariernya menanjak menjadi Kasi Kebudayaan Dikbud Kota Blitar (1996).

Ia mengabdi di Dinas Pendidikan hingga tahun 2001. Kemudian, ia melanjutkan karier di Kabag TU DISPERINDAG Kota Blitar (2004), Kabag Persidangan Sekretaris DPRD Kota Blitar (2004), hingga menjadi Sekretaris DPRD - Pemerintah Kota Blitar (2005).

Sansoto juga pernah mengemban jabatan Kepala Dinas Pendidikan - Pemerintah Kota Blitar (2011), Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Blitar (2014), dan akhirnya Wakil Wali Kota Blitar (2016–2019).

Setelah Walikota dicokok KPK, ia menjadi Pelaksana Tugas Wali Kota Blitar (2019–2020) sampai dilantik menjadi Wali Kota Blitar (2020–sekarang).

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra