Menuju konten utama

Kolaborasi Seniman Asia Pentaskan "Peer Gynts di Larantuka"

Pementasan teater “Peer Gynts di Larantuka (Kisah Para Pengelana dari Asia)” akan digelar pada Sabtu (6/7/2019) mulai jam 19.00 WITA di Taman Kota Larantuka, Flores Timur, NTT.

Kolaborasi Seniman Asia Pentaskan
Ilustrasi pementasan teater. ANTARA FOTO/Agus Bebeng

tirto.id - Teater Garasi dan kolaborasi seniman Asia dari Indonesia, Jepang, serta Sri Lanka akan menggelar pementasan bertajuk “Peer Gynts di Larantuka (Kisah Para Pengelana dari Asia)”, pada Sabtu (6/7/2019). Pertunjukan ini akan dihelat di Taman Kota Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Acara ini terselenggara berkat kerja sama Garasi Perfomance Institute/Teater Garasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, juga didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Asia Center-The Japan Foundation, Shizuoka Performing Arts Center (SPAC), The Saison Foundation, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Peer Gynts di Larantuka (Kisah Para Pengelana dari Asia)” terinspirasi dari naskah drama kanon karya Henrik Ibsen, seniman besar asal Norwegia yang dijuluki “Bapak Drama Modern”, berjudul “Peer Gynt” yang dibuat pada 1867.

Kanon ini merupakan naskah petualangan Peer Gynt dalam memasuki dunia yang sedang berubah (dunia “baru”) yang membuka mobilitas (pergerakan) dan keterhubungan-keterhubungan baru, juga menerbitkan reaksi penuh kecemasan serta rasa takut yang baru atas dunia yang terasa semakin kompleks.

“Sebuah 'dunia baru' yang membuka mobilitas (pergerakan) dan keterhubungan-keterhubungan baru, yang menciptakan reaksi penuh kecemasan dan rasa takut yang baru atas dunia yang terasa semakin kompleks," tulis rilis resmi pementasan ini.

Sejak 24 Juni 2019, para seniman telah hadir di Larantuka untuk berdiskusi dan berlatih dalam mempersiapkan perhelatan ini. Pementasan “Peer Gynts di Larantuka” disutradarai oleh Yudi Ahmad Tajudin, serta Ugoran Prasad sebagai dramaturg, keduanya dari Teater Garasi Yogyakarta.

Baca juga artikel terkait TEATER atau tulisan lainnya dari Irfan Teguh

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Irfan Teguh
Editor: Iswara N Raditya