Menuju konten utama
Khotbah Shalat Jumat

Khutbah Jumat Singkat: Menyambut 1 Muharram Tahun Baru Islam

Khutbah Jumat singkat menyambut bulan Muharram Tahun Baru Islam 1444 Hijriah.

Khutbah Jumat Singkat: Menyambut 1 Muharram Tahun Baru Islam
Ilustrasi Rasulullah SAW. tirto.id/Sabit

tirto.id - Khutbah Jumat menyambut 1 Muharram Tahun Baru Islam menjadi tema yang akan diambil pada pekan ini.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ.

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ.

أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita kembali dalam majelis salat dan khotbah Jumat pada 29 Juli 2022 ini.

Shalawat dan salam tercurah atas hamba dan Rasul-Mu Muhammad, dan atas keluarga dan para sahabatnya, para pembimbing alam semesta di seluruh negeri.

Khutbah Jumat Singkat Menyambut 1 Muharram

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah, hari ini kita sudah berada di penghujung bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah, yang artinya besok ini kita akan memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah.

Bulan Muharam merupakan salah bulan haram, bulan yang istimewa, karena di dalamnya ada banyak peristiwa penting bersejarah bagi umat Islam.

Dalam rangka memperingati salah satu bulan mulia ini, kita sebagai umat Muslim sebaiknya menyambut bulan Muharam dengan penuh rasa syukur dan nikmat untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Bentuk takwa tersebut bisa kita tunjukkan dengan memperbanyak amalan ibadah, di antaranya menjalankan puasa Asyura, memperbanyak zikir, doa dan lainnya.

Keistimewaan bulan Muharam ini juga terdapat dalam firman Allah SWT:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوۡرِ عِنۡدَ اللّٰهِ اثۡنَا عَشَرَ شَهۡرًا فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوۡمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ مِنۡهَاۤ اَرۡبَعَةٌ حُرُمٌ‌ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيۡنُ الۡقَيِّمُ ۙ فَلَا تَظۡلِمُوۡا فِيۡهِنَّ اَنۡفُسَكُمۡ‌ ؕ وَقَاتِلُوا الۡمُشۡرِكِيۡنَ كَآفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوۡنَكُمۡ كَآفَّةً‌  ؕ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُتَّقِيۡنَ

Inna 'iddatash shuhuuri 'indal laahis naa 'ashara shahran fii Kitaabil laahi yawma khalaqas samaawaati wal arda minhaaa arba'atun hurum; zaalikad diinul qaiyim; falaa tazlimuu fiihinna anfusakum; wa qootilul mushrikiina kaaaf fattan kamaa yuqooti luunakum.

Artinya: "Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzaalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa." (QS. At-Taubah: 36)

Ayat ini menerangkan bahwa Allah telah menetapkan jumlah bulan itu dua belas, semenjak Dia menciptakan langit dan bumi.

Bulan yang dimaksud dengan adalah bulan Qamariah yang telah ditetapkan, Allah menetapkan waktu tersebut untuk mengerjakan ibadah fardu dan ibadah sunah dan beberapa ketentuan lain.

Maka menunaikan ibadah haji, puasa, ketetapan mengenai 'iddah wanita yang diceraikan dan masa menyusui ditentukan oleh bulan Qamariah.

Di antara bulan-bulan yang dua belas itu ada empat bulan yang ditetapkan sebagai bulan haram yaitu bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab.

Keempat bulan itu harus dihormati dan pada waktu itu tidak boleh melakukan peperangan. Ketetapan ini berlaku pula dalam syariat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sampai kepada syariat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Salah satu hikmah diberlakukannya bulan-bulan haram ini, terutama bulan Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam adalah agar pelaksanaan haji di Makkah bisa berlangsung dengan damai.

Rentang waktu antara Zulkaidah dan Muharam sudah cukup untuk mengamankan pelaksanaan ibadah haji.

Kalau ada yang melanggar ketentuan ini, maka pelanggaran itu bukanlah karena ketetapan itu sudah berubah, tetapi semata-mata karena menuruti kemauan hawa nafsu sebagaimana yang telah dilakukan oleh kaum musyrikin.

Biasanya orang-orang Arab amat patuh kepada ketetapan ini sehingga apabila seseorang terbunuh, baik saudara atau bapaknya bertemu dengan pembunuhnya pada salah satu bulan haram ini, maka dia tidak berani menuntut balas, karena menghormati bulan haram itu.

Dikutip laman NU, karena kemuliaan bulan-bulan itulah, Islam menganjurkan pemeluknya untuk memanfaatkan momentum tersebut sebagai ikhtiar memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak puasa, zikir, sedekah, dan solidaritas kepada sesama.

Amalan Sunah Bulan Muharram

Lalu apa saja jenis amalan yang bisa kita lakukan di bulan yang mulia ini?

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Saat memasuki bulan Muharram, kita dianjurkan membaca doa akhir tahun dan doa menyambut tahun baru.

Doa akhir tahun bisa dibaca 3 kali setidaknya sebelum waktu Maghrib, seperti dicantumkan Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya Maslakul Akhyar:

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

"Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Dan doa awal tahun yang juga dibaca 3 kali ketika memasuki awal hari, seperti yang dibaca Rasulullah SAW

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Selanjutnya amalan yang kita bisa kita lakukan adalah menjalankan ibadah puasa sunah Asyura pada tanggal 10 Muharam atau pekan depan 8 Juli 2022.

Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika dilakukan pada 8, 9, dan 10 Muharam.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, amalan lainnya adalah dengan melakukan muhasabah atau introspeksi diri, berdoa dan memperbanyak zikir dengan menyebut asma Allah.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah yang bisa disampaikan pada kesempatan ini, semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari apa yang disampaikan dan menjalankan amalan-amalan sunah yang dianjurkan. Aamiin allahumma aamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT BULAN MUHARRAM atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom