Menuju konten utama

Ketahui Manfaat Bermain Role Play Seperti Anak Zaskia Adya Mecca

Sebuah studi mengungkapakan bahwa dengan bermain role play, kemampuan berkomunikasi anak dapat meningkat.

Ketahui Manfaat Bermain Role Play Seperti Anak Zaskia Adya Mecca
Zaskia Adya Mecca. ANTARA News/ Anggit Benardi

tirto.id - Zaskia Adya Mecca membagikan cerita pengalaman anak-anaknya bermain role play dalam akun Instagram @zaskiadyamecca.

Pada unggahan tersebut terlihat kedua anaknya sedang asyik berperan sebagai tukang cukur dan pelanggan.

Bermain role play atau bermain peran dapat memberi anak kesempatan untuk berperan sebagai seseorang atau memerankan situasi tertentu.

Peran-peran ini dapat dilakukan oleh anak secara individu, berpasangan, atau dalam kelompok yang dapat memainkan skenario yang lebih kompleks.

Dilansir dari Therapy Focus, berikut tiga manfaat utama bagi anak ketika bermain peran:

1. Meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi

Anak dapat mengetahui dan menambah kosa kata baru sesuai dengan role play yang dimainkan.

Anak juga dilatih untuk mempraktikkan perbendaharaan kata yang dimilikinya dalam sebuah role play.

Dengan permainan ini, anak juga dilatih untuk berkomunikasi dan menyampaikan pendapatnya dalam sebuah role play.

Sebuah studi mengungkapakan bahwa dengan bermain role play, kemampuan berkomunikasi anak dapat meningkat.

2. Menumbuhkan kreativitas dan imajinasi

Dengan bermain peran, anak dapat membangun dunia fantasinya sendiri sekaligus dapat menjadi seseorang yang baru.

Dengan kreativitas dan imajinasi anak, ia dapat mengubah kardus menjadi roket, rumah atau istana. Anak juga dapat menjadi apa yang ia cita-citakan, seperti menjadi dokter, astronot, atau guru.

Daya kreativitas dan imajinasi anak kemudian akan berkembang seiring dengan permainan perannya.

3. Mengembangkan kemampuan berfikir dan memecahkan masalah (problem solving)

Ketika bermain peran, anak akan menumbuhkan kemampuan kognitif. Bermain peran memerlukan aturan saat ia harus berpura-pura menjadi seseorang atau sesuatu.

Hal ini membuat anak harus menganalisis dan mencocokkan situasi agar permainan bisa berjalan.

Anak mungkin juga dihadapkan pada situasi yang tidak sesuai dengan rencananya dan dibutuhkan penyelesaian untuk hal itu.

Misal, ia dan teman role play-nya menginginkan dua hal yang berbeda, mereka kemudian akan mencari solusi agar permainan mereka tetap berjalan.

Hal ini dapat melatih kemampuan menyelesaikan masalah sekaligus kemampuan berdiskusi pada anak.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Salma Mahjatina Zahra

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Salma Mahjatina Zahra
Penulis: Salma Mahjatina Zahra
Editor: Nur Hidayah Perwitasari