Menuju konten utama

Ketahui Lima Tahapan Perkembangan Kehidupan di Bumi

Setiap zaman mewakili terbukanya sumber energi baru juga kemunculan organisme baru yang mampu memanfaatkan sumber energi tersebut. 

Ketahui Lima Tahapan Perkembangan Kehidupan di Bumi
Ilustrasi bumi. Getty Images/IStockphoto

tirto.id - Bumi melalui serangkaian proses yang panjang untuk sampai di tahap ini. Sekitar 3,7 miliar tahun lalu, Bumi dipercaya baru memiliki kehidupan yang sangat sederhana. Pada masa ini belum ada cukup oksigen apalagi makanan.

Menurut Scientific American, oksigen mulai terbentuk di atmosfer Bumi sekitar 2,45 miliar tahun lalu. Ini ditandai dengan adanya bukti oksidasi yang ditemukan di tanah kuno dan pita besi dasar laut.

Kehidupan di Bumi berevolusi secara bertahap dan berkembang di setiap zaman. Para ahli percaya setiap komponen dalam tahapan-tahapan tersebut memiliki pengaruh besar dalam membentuk Bumi hingga mampu menopang jutaan hingga miliaran kehidupan selama berabad-abad. Olivia Judson, seorang ahli biologi evolusi dan peneliti tamu di Institut Biologi di Freie Universitat Berlin menyatakan bahwa Bumi setidaknya melalui lima tahap evolusi.

Dalam jurnalnya yang berjudul "The Energy Expansions of Evolution" Judson membagi sejarah kehidupan di Bumi menjadi lima zaman energi. Ia memprediksi bahwa ada lima sumber energi yang berkaitan dengan lima zaman tersebut, yaitu energi geokimia, sinar matahari, oksigen, daging, dan api.

Setiap zaman mewakili terbukanya sumber energi baru juga kemunculan organisme baru yang mampu memanfaatkan sumber energi tersebut.

Zaman energi geokimia

Menurut Judson, tahap ini merupakan tahap kehidupan yang pertama kali terjadi. Pada tahap ini, kehidupan di Bumi baru memanfaatkan energi geokimia pada 3,7 miliar tahun yang lalu. Energi geokimia dipercaya dimanfaatkan oleh organisme hidup pertama yang memakan molekul seperti hidrogen dan metana. Molekul-molekul ini diprediksi terbentuk dari reaksi antara air dan batuan.

Para organisme tersebut memakan energi geokimia yang ada dengan cara "memeras" energi dari ikatan kimia yang terbentuk, sehingga dikatakan bahwa produktivitas biosfer kala itu belum efisien. Dilansir dari The Atlantic, produktivitas biosfer saat itu satu juta kali lebih sedikit daripada saat ini.

Zaman sinar matahari

Pada tahap ini mikroba-mikroba yang hidup di Bumi mulai berevolusi dan mampu memanfaatkan sinar matahari. Salah satu organisme yang terbentuk pada tahap ini adalah cyanobacteria. Organisme ini diklaim mampu memanfaatkan energi matahari untuk memecah molekul air, yang kemudian menghasilkan oksigen.

Aktivitas ini berpengaruh sangat besar, yaitu memunculkan lapisan Ozon yang berfungsi menghalangi radiasi ultraviolet (UV). Selain itu, berbagai komponen di bumi mulai menjadi reaktif terhadap oksigen. Di zaman ini produktivitas dan keanekaragaman biosfer mulai meningkat.

Zaman oksigen

Munculnya oksigen menyebabkan peningkatan kehidupan yang luar biasa besar di permukaan Bumi. Selain atmosfer mulai membentuk ozon, oksigen mulai memunculkan banyak jenis mineral. Organisme tahan oksigen kemudian terbentuk pada masa ini. Organisme-organisme tersebut mulai berevolusi dan membentuk enzim yang dapat melindungi dirinya dari oksigen.

Organisme-organisme tersebut juga berevolusi menjadi reaktif terhadap oksigen dan memiliki tingkat metabolisme yang jauh lebih efisien. Oksigen membantu banyak jenis organisme untuk mendapatkan energi dari molekul glukosa 16 kali lebih banyak dibanding tanpa oksigen.

Zaman daging

Evolusi besar pada mikroorganisme kemudian memunculkan organisme yang lebih besar dan lebih kompleks. Dalam tahap daging, mulai bermunculan makhluk hidup dengan berbagai kemampuan seperti berlari, memangsa, terbang, hingga berenang. Tahap ini memunculkan dampak geologis yang besar. Di zaman inilah makhluk hidup diperkenalkan untuk bertahan hidup dengan makan atau dimakan.

Akibatnya, mulai bermunculan organisme bercangkang untuk mendukung kehidupan. Bukti adanya organisme bercangkang ini banyak ditemukan di berbagai belahan dunia, khususnya di tebing-tebing kapur atau daerah bekas laut.

Zaman api

Sekitar satu juta tahun yang lalu, energi api pertama kali digunakan sebagai sumber energi oleh manusia. Energi ini digunakan untuk berbagai kepentingan, mulai dari memasak hingga melebur logam untuk membuat peralatan. Api menjadi salah satu komponen penting bagi perkembangan teknologi manusia.

Menurut Freie Universitat Berlin, salah satu teknologi yang bisa berbasis api yang paling penting adalah teknologi pembuatan amonia, Haber-Bosch untuk memproduksi pupuk nitrogen. Teknologi Harber-Bosch ini memungkinkan manusia menanam makanan dalam skala industri. Selain itu, teknologi ini merupakan salah satu lompatan besar dalam proses pengolahan bahan bakar fosil.

Teknologi ini dipercaya berkontribusi pada peningkatan populasi manusia selama 100 tahun terakhir. Teknologi ini juga berdampak pada lingkungan dengan meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer.

Baca juga artikel terkait TAHAP KEHIDUPAN BUMI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari