Menuju konten utama

Ketahui Jenis Batuk dan Cara Mengatasinya

Pada dasarnya penyakit batuk dibedakan berdasarkan karakteristik, efek yang ditimbulkan, tingkat keparahan, hingga periode waktu mengalaminya.

Ketahui Jenis Batuk dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi batuk. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Batuk merupakan cara tubuh menghilangkan iritasi, ketika sesuatu mengiritasi tenggorokan atau saluran napas, sistem saraf akan mengirimkan peringatan ke otak.

Kemudian, otak akan merespons dengan memberi tahu otot-otot di dada dan perut untuk berkontraksi dan mengeluarkan semburan udara. Demikian, sebagaimana dilansir dari Healthline.

Batuk juga menjadi refleks pertahanan penting yang membantu melindungi tubuh dari iritasi seperti lendir, asap, dan alergen seperti debu, jamur, dan serbuk sari.

Penyakit ini juga lazim dialami oleh setiap orang. Meskipun, jenis batuk tidak bisa disamakan begitu saja antara satu orang dengan yang lain. Penyakit ini memiliki penyebab serta gejala yang berbeda-beda, sehingga untuk penanganannya pun juga tak sama.

Pada dasarnya penyakit batuk dibedakan berdasarkan karakteristik, efek yang ditimbulkan, tingkat keparahan, hingga periode waktu mengalaminya.

Namun, secara umum, ada kesamaan bahwa biasanya kuman menggunakan batuk sebagai cara untuk menyebarkan diri ke induk semang yang baru. Yang berarti, jika tidak segera ditangani, kuman akan berkembang dan bisa menyebabkan infeksi yang lebih parah, dan berpotensi mengganggu kesehatan seseorang.

Maka dari itu, berikut ini perbedaan jenis batuk serta cara mengatasinya. Sebagaimana telah dirangkum dari Medical News Today.

  • Batuk Kering
Batuk kering biasanya terjadi akibat penyakit pernapasan, seperti pilek dan flu. Batuk jenis ini berkembang ketika sedikit atau tak ada lendir di tenggorokan, serta lebih sering menguat di malam hari.

Penyakit ini biasanya mempunyai gejala seperti rasa gatal di tenggorokan dan rasa sesak yang begitu mengganggu di dada.

Dalam beberapa kasus, terkadang batuk ini hilang secara sendirinya. Namun, jika batuk tak membaik bahkan semakin kronis, bisa jadi seseorang sedang mengalami penyakit seperti asma, gastroesophageal reflux disease (GERD), bahkan kanker paru-paru.

Untuk meredakan batuk jenis ini, Anda cukup minum air hangat dan obat batuk (pil maupun sirup) yang mengandung antitusif seperti dekstrometorpan. Namun, jika batuk tak segera mereda, baiknya menghubungi dokter.

  • Batuk Basah
Batuk basah lazim disebut batuk berdahak, karena batuk jenis ini terjadi akibat adanya lendir (dahak) yang menggumpal pada sistem pernapasan.

Dahak sebenarnya memiliki peran untuk mendukung kerja sistem pernapasan, seperti menjaga kelembaban tenggorokan dan paru-paru, termasuk menjaga jaringan tersebut dari partikel asing atau iritan berbahaya.

Akan tetapi, apabila hasil produksi dahak berlebih justru dapat menghambat kinerja sistem pernapasan itu sendiri.

Batuk berdahak biasanya mempunyai gejala yang disertai dengan keluarnya dahak, badan menggigil, tubuh kelelahan, serta hidung yang tersumbat oleh ingus.

Penderita sangat direkomendasikan untuk menggunakan ekspektoran yang punya fungsi efektif dalam mengencerkan dahak. Selain itu, ada pula cara alami dengan cara mengonsumsi setengah sendok madu setiap malam selama gejala berlangsung.

  • Batuk rejan
Batuk rejan atau pertusis adalah penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini sangat mudah menular dan bisa mengancam nyawa, khususnya bila terjadi pada bayi dan anak-anak.

Pertusis bisa dikenali dengan rentetan batuk keras yang terjadi secara terus-menerus. Biasanya, batuk ini sering diawali dengan bunyi tarikan napas panjang dan melengking, serta menyebabkan penderitanya sulit bernapas.

Orang-orang dengan yang telah terinfesi, kemungkinan besar akan menularkannya sekitar dua minggu sejak mereka mulai batuk.

Untuk penanganannya sendiri, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah vaksinasi batuk rejan. Selain itu, minum antibiotik sejak dini dapat mengurangi keparahan batuk rejan. Namun, orang yang tidak divaksinasi harus mengunjungi dokter sesegera mungkin jika gejalanya berkembang menjadi lebih buruk.

  • Batuk kronis
Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung lebih lama dari durasi batuk sebelumnya, yang biasanya berlangsung hingga delapan minggu atau lebih.

Batuk ini kadang menandakan penyakit yang mendasarinya. Beberapa kemungkinan penyebab batuk kronis, seperti infeksi yang tak diobati, merokok, pneumonia, hingga kanker.

Maka dari itu, jika mengalami batuk dengan durasi waktu yang lama, seseorang harus mengunjungi dokter untuk diagnosa dan perawatan yang tepat.

  • Batuk pada Anak
Batuk yang jamak dialami anak-anak adalah batuk jenis croup, yaitu batuk dengan suara mengi (melengking) yang kerap dialami bayi atau anak di bawah lima tahun.

Batuk ini disebabkan oleh virus seperti influenza, parainfluenza RSV, campak dan adenovirus dengan gejala pilek umum yang disertai batuk mengi dan demam.

Adapun, jika anak mengalami penyakit ini, wajarnya dalam seminggu akan mulai mereda dengan diberikan paracetamol untuk anak usia di atas enam bulan.

Pemberian obat dekstrometorpan juga diperbolehkan untuk anak di atas empat tahun. Serta, alternatif lain, Anda bisa memberinya setengah sendok madu empat kali sehari, atau bisa juga dengan sari apel dan air lemon.

Baca juga artikel terkait BATUK atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari