Menuju konten utama

Kemenristek: Hadi Pranoto Bukan Peneliti Konsorsium Riset COVID-19

Hadi Pranoto tidak pernah menjadi salah satu anggota peneliti konsorsium dalam tim pengembangan herbal imunomodulator yang dibentuk oleh Kemenristek/BRIN.

Kemenristek: Hadi Pranoto Bukan Peneliti Konsorsium Riset COVID-19
Peneliti Hadi Pranoto menunjukkan ramuan herbal untuk antibodi COVID-19, di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.

tirto.id - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) menegaskan bahwa Hadi Pranoto yang mengklaim membuat obat herbal penyembuhan dan pencegahan COVID-19, bukan merupakan anggota Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19.

"Kami tegaskan dan klarifikasi bahwa yang bersangkutan bukan merupakan anggota peneliti Konsorsium Riset dan Inovasi untuk COVID-19 Ristek/BRIN," kata Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemristek/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ali Ghufron Mukti dikutip dari Antara, Selasa (4/8/2020).

Beberapa hari terakhir marak pemberitaan yang beredar di kanal media sosial tentang produk herbal COVID-19 yang diklaim sebagai obat penyembuh dan pencegah COVID-19 oleh sosok Hadi Pranoto. Klaim khasiat obat tersebut dipertanyakan kebenarannya dan buktinya.

Hadi mengklaim dirinya sebagai pakar mikrobiologi, kadang juga disebut sebagai profesor, dalam wawancara melalui kanal Youtube Dunia MANJI.

Ghufron mengatakan Hadi Pranoto tidak pernah menjadi salah satu anggota peneliti konsorsium dalam tim pengembangan herbal imunomodulator yang dibentuk oleh Kemenristek/BRIN.

Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 tidak pernah memberikan dukungan uji klinis obat herbal produksi Bio Nuswa yang diakui oleh Hadi Pranoto telah diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

Ghufron menuturkan setiap pelaksanaan uji klinis harus mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinis seperti oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan "ethical clearance" yang dikeluarkan oleh Komisi Etik.

Penyanyi Erdian Aji Prihartanto alias Anji kembali menuai kontroversi di media sosial lantaran sebuah wawancara dengan Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor sekaligus kepala Tim Riset Formula Antibodi.

Obrolan keduanya diunggah dalam kanal YouTube dunia MANJI dengan judul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!". Kini, konten tersebut telah dihapus YouTube karena dianggap melanggar kebijakan komunitas.

Dalam video berdurasi sekira 30 menit tersebut, Hadi Pranoto mengklaim berhasil menemukan antibodi COVID-19 berbahan herbal. Belakangan Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan oleh Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid ke Polda Metro Jaya.

Hadi merespons pelaporan itu. "Hoaksnya apa? Saya tidak paham. Dia seharusnya bisa baca dan menyimak video dengan baik. Saya melakukan riset dari tahun 2000, sedangkan Covid-19 di tahun 2019. Saya samakan genetiknya Covid-19 dengan herbal saya," ucap dia ketika dihubungi Tirto, Selasa (4/8/2020).

Dia tegaskan yang ia sebutkan adalah 'obat herbal' bukan 'obat penyembuh Covid'. Hadi mengklaim dirinya akan ikuti proses hukum jika polisi hendak memeriksanya.

Tak hanya itu, Hadi berencana mengadukan balik pelapor. "Saya siap laporkan balik, itu pasti. Karena telah mencemarkan nama baik saya dan berusaha mematikan karakter publik saya. Itu adalah hak jawab saya," tutur dia.

Baca juga artikel terkait HADI PRANOTO

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto