Menuju konten utama

Kasus Narkoba Andi Arief, Peneliti : Rugikan Citra Partai Demokrat

Penangkapan Andi Arief terkait kasus narkoba bersifat pribadi, karena ranah penyalahgunaan narkoba, sehingga tidak berpengaruh pada elektabilitas Partai Demokrat.

Kasus Narkoba Andi Arief, Peneliti : Rugikan Citra Partai Demokrat
ANDI ARIEF. ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

tirto.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin menilai soal penangkapan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat yang terlibat narkoba, dapat merugikan citra partai. Apalagi Andi Arief merupakan tokoh Demokrat yang sangat berpengaruh di media sosial.

Seperti pernyataannya terkait 'Jenderal Kardus' yang menyindir Prabowo Subianto, tujuh kontainer surah suara tercoblos, hingga membela emak-emak PEPES di Karawang.

"Dalam konteks citra Demokrat dirugikan. Citranya bisa terganggu, karena dia orang terdepan membela SBY [Susilo Bambang Yudhoyono], dalam konteks media sosial. Memang dia banyak katakanlah yang mengikuti, menunggu komentar-komentar dia di medsos, "ujar dia kepada Tirto, Senin (4/3/2019).

Namun, kata Usep, kasus Andi Arief, tidak akan terlalu mempengaruhi elektabilitas partai Demokrat. Hal tersebut karena Andi Arief bukanlah tokoh sentral di partai berlambang mercy itu, meskipun saat ini jabatannya sebagai Wasekjen. Kemudian Andi Arief juga tak memiliki jabatan baik eksekutif, maupun legislatif di pemerintahan.

"Mesin partai-partai ini kan sudah bergerak. kemudian Demokrat itu kan sebuah sistem partai. Ketika terjadi masalah, itu tidak akan berdampak terhadap yang lain, kecuali dia tokoh sentral," kata Ujang.

Apalagi, lanjut Ujang, kasus yang dialami oleh Andi Arief merupakan kesalahannya secara pribadi karena melakukan penyalahgunaan narkoba. Ia melanjutkan, kasus Andi bukan merupakan perkara korupsi yang merugikan negara dan melibatkan partai Demokrat.

Hal ini berbeda dengan praktik korupsi yang dilakukan elite Partai Demokrat saat itu, yakni Anas Urbaningrum dan Angelina Sondakh.

"Artinya ada perbedaan kasus korupsi Demokrat, sehingga partai itu turun suaranya [saat korupsi Anas dan Angelina], dengan kasus Andi Arief yang terkena kasus narkoba," ucap Ujang.

Selain itu, lanjut Ujang, kasus Andi Arief, juga tidak terlalu berpengaruh terhadap elektabilitas capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Hal ini, sama dengan dampak Andi pada Partai Demokrat, karena Andi Arief bukanlah tokoh sentral.

"Iya tidak akan, kalau kita kaitkan dengan Prabowo dan Sandi, dia juga bukan tokoh sentral kan. Artinya biasa-biasa saja, artinya masih banyak tokoh lain di Badan Pemenangan Nasional [BPN] yang tidak terkena kasus," ungkap dia.

Baca juga artikel terkait NARKOBA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali