Menuju konten utama

Jasa Marga Targetkan Semua Pengguna Tol Pakai e-Toll di 2017

Jasa Marga menargetkan semua pengguna tol akan memakai transaksi nontunai, atau melakukan pembayaran dengan e-Toll, pada akhir 2017. Pembayaran tol nontunai akan meningkatkan efisiensi bagi Jasa Marga dan mengurangi kemacetan.

Jasa Marga Targetkan Semua Pengguna Tol Pakai e-Toll di 2017
Petugas pintu tol menawarkan kartu e-toll kepada pengemudi kendaraan yang akan memasuki pintu tol Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016). Guna mengurangi kemacetan di sekitar Semanggi, pengelola Jalan Tol Dalam Kota akan memberlakukan Gerbang Tol Otomatis (GTO) di Pintu Gerbang Tol Senayan arah Grogol yang akan diberlakukan mulai 30 Agustus 2016. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - PT Jasa Marga (Persero) Tbk bertekad menggenjot pemberlakuan sistem pembayaran jalan tol nontunai (e-toll). Tak tanggung-tanggung, mereka menargetkan pelaksanaannya bisa mencapai 100 persen di akhir 2017.

Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani mengatakan pengguna e-Toll saat ini memang baru 24,33 persen. Tapi, dia optimistis target itu bisa tercapai di akhir tahun ini.

“Saat ini semua gardu tol Jasa Marga itu sudah bisa menerima e-Toll. Meski tidak semua gardu yang dimiliki Jasa Marga berupa GTO (gerbang tol otomatis), gardu manual sudah bisa menerima e-Toll,” kata Desi seusai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Jasa Marga di Balai Kartini, Jakarta pada Rabu (15/3/2017).

Lebih lanjut, Desi mengungkapkan persentase pengguna e-Toll saat ini sudah mengalami peningkatan sebesar 8,73 persen dari tahun lalu. Untuk memaksimalkan pembayaran nontunai Jasa Marga akan menggenjot kerja sama dengan semua perbankan.

“Untuk itu ke depannya, kami berkoordinasi dengan Himbara (Himpunan Bank Negara), termasuk dengan Bank Indonesia, akan lebih meningkatkan lagi sosialisasi penggunaan e-Toll. Target 100 persen itu juga merupakan target dari Bank Indonesia,” kata Desi.

Menurut Desi, pengalihan transaksi tunai ke nontunai bisa memperbaiki efisiensi perusahaannya. “Akan mempercepat dan memperpendek waktu transaksi. Artinya, mengurangi kemacetan,” kata dia.

Komisaris Utama Jasa Marga, Refly Harun mendukung agar sistem pembayaran jalan tol bisa sepenuhnya non tunai meski memang tidak mudah bagi masyarakat untuk beralih sepenuhnya pada kebiasaan membayar nontunai.

“Kami harapkan dengan adanya kebijakan pemerintah itu akan menjadi akselerasi. Karena hal seperti ini juga harus memperhatikan keinginan masyarakat. Mudah-mudahan dengan dukungan pemerintah dan semua pihak utilisasi penggunaan cashless tersebut dapat tercapai,” ujar Refly.

Selain menguntungkan para pengguna jalan tol, Refly mengungkapkan sistem pembayaran nontunai juga mampu memberi dampak positif untuk Jasa Marga.

“Dengan menggunakan pembayaran nontunai, kami jadi tidak perlu menyediakan uang kembalian. Ini masalah yang cukup besar bagi Jasa Marga. Kemudian dari pengendalian operasinya jadi lebih mudah,” kata Refly.

Rencana pemberlakuan transaksi pembayaran tol nontunai ini sudah sempat diutarakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono pada 11 Juli 2016 lalu. Dia menargetkan dalam dua tahun para pengguna tol sudah bisa beralih ke transaksi nontunai.

“Nanti maksimum dua tahun ke depan sudah tidak ada tunai. Kami sudah punya roadmap-nya, itu pun masih dianggap terlalu lama. Akan kami percepat,” kata Basuki.

Baca juga artikel terkait TRANSAKSI NONTUNAI atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom