Menuju konten utama

Jalan Sehat di Solo yang Akan Dihadiri Neno Warisman Ditolak Warga

Rencana jalan sehat yang akan dihadiri Ahmad Dhani dan Neno Warisman di kota Solo ditolak warga. 

Jalan Sehat di Solo yang Akan Dihadiri Neno Warisman Ditolak Warga
Koordinator Ahli Tata Bahasa Neno Warisman (kiri) bersama bersama Ahli Tata Bahasa Universitas Mataram Mahyuni (kanan) berjalan seusai mengikuti sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/2). Selain menghadirkan Mahyuni, dalam persidangan tersebut JPU juga menghadirkan tiga orang saksi lainnya di antaranya ahli agama dari MUI Prof Dr Muhammad Amin Suma dan dua ahli pidana, yakni Dr Mudzakkir dan Dr H Abdul Chair Ramadhan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surakarta menerima aspirasi dari sejumlah warga yang menolak kegiatan Jalan Sehat Umat Islam 2018 yang menghadirkan Ahmad Dhani dan Neno Warisman di Lapangan Kota Barat Solo, 9 September mendatang.

Pimpinan Cabang NU (PCNU) Kota Surakarta Hilmi Ahmad Sakdillah, di Solo, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya menerima aspirasi dari sejumlah warga Solo, baik secara lisan maupun tertulis.

Mereka menilai kegiatan olahraga tersebut bermuatan politik yang dapat mengganggu ketenteraman di kota ini.

Beberapa spanduk bermunculan terpasang di sejumlah titik, antara lain, di Simpang Empat Kandangsapi, SPBU Mojosongo, Jembatan Komplang, Simpang Lima Banjarsari, depan Garasi Bus Damri, Simpang Empat Sangkrah, Pasar Burung Depok, dan Pasar Tanggul Kampung Sewu.

Bahkan, sejumlah spanduk penolakan tersebut tidak hanya muncul dari warga Solo sebagai tempat pelaksanaan kegiatan jalan sehat, tetapi warga lainnya di luar kota banyak yang menyikapi penolakan kegiatan itu.

Oleh karena itu, warga NU di Solo dan sekitarnya segera menggelar rapat koordinasi untuk menentukan sikap di Solo, Minggu (2/9).

Pihaknya tidak menginginkan suasana di Solo yang damai terusik oleh segelintir orang yang dapat memecah belah warga.

"Kami bersikap netral dan tidak berpihak kepada siapa pun. Namun, jika ada pihak yang mengganggu kedamaian warga Solo, perlu disikapi," kata Hilmi Ahmad Sakdillah.

Menurut dia, dari hasil pernyataan sikap oleh PCNU Solo dan sekitarnya, segera dikirim ke polres dan kodim, serta tembusan kepada bupati dan Wali Kota Surakarta.

Selain itu, pihaknya juga siap membantu petugas keamanan mejaga iklim kondusif di Solo dan sekitarnya dengan mengerahkan ribuan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

"Kami tidak ingin kasus seperti di Surabaya, Lampung, dan Pekanbaru terjadi di Kota Solo. Jika warga Solo sebagai tuan rumah menolak kegiatan itu, bisa dibatalkan," katanya.

Pihaknya tidak ingin ada gesekan antarwarga di Kota Solo hanya gara-gara acara tersebut. Dalam hal ini, aparat penegak hukum harus dapat mengambil sikap tegas karena ini menyangkut keamanan di wilayah ini.

Kegiatan jalan sehat yang diselenggarakan oleh Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) bersama umat Islam dan masyarakat ada penolakan dari warga karena bermuatan politik.

Bahkan, kata dia, kegiatan jalan sehat tersebut juga akan disampaikan adanya tuntutan agar pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, dan menurunkan sembilan bahan pokok (sembako).

Baca juga artikel terkait NENO WARISMAN

Sumber: Antara
Editor: Agung DH