tirto.id - Jelang partai pembuka Copa America 2019 antara Brasil vs Bolivia, tuan rumah punya tantangan tersendiri. Selecao bersiap menghapus memori buruk sebagai tuan rumah. Di Piala Dunia 2014 lalu yang dimainkan di kandang sendiri, Brasil ternoda oleh kekalahan 7-1 dari Jerman di semifinal.
Prestasi Brasil di kancah internasional belakangan memang tidak dapat dikatakan bagus. Mereka tersingkir di perempat final Piala Dunia 2018 oleh sang tim peringkat ketiga, Belgia. Sementara, di Copa America, terakhir kali Selecao juara terjadi pada 2007 atau 12 tahun lalu.
Di Copa America 2011, Brasil hanya mencapai perempat final. Demikian pula empat tahun kemudian. Sementara, di edisi khusus 100 tahun turnamen tersebut, Copa America Centenario pada 2016, Selecao malah terhenti sejak penyisihan grup.
Kali ini, berstatus tuan rumah, jelas ada beban bagi Brasil untuk berprestasi. Pelatih Selecao, Tite, mengakui hal tersebut. Meskipun, dia menegaskan, timnya hanyalah salah satu dari deretan favorit.
"Kami tidak bisa menolak tanggung jawab [untuk juara]. Tentu saja kami ingin menang. Tapi, kami sadar mesti membangun langkah demi langkah untuk menuju gelar," terang Tite dikutip oleh Soccerway.
Brasil sendiri mempersiapkan diri menghadapi Bolivia dengan catatan cedera yang diderita dua andalan mereka. Selain kehilangan Neymar, mereka tidak dapat memainkan Arthur, yang baru saja mengalami cedera dalam laga kontra Honduras.
Untuk mengatasi kehilangan Neymar, Tite bisa mendorong Philippe Coutinho lebih ke depan. Dia bisa menjadi salah satu trio penyerang di samping Gabriel Jesus, David Neves, atau Richarlison.
Sementara, di lini tengah, Brasil bisa memakai dua gelandang bertahan sekaligus, mengingat Allan dan Fernandinho tengah menunggu kesempatan masuk starting XI menemani Casemiro. Di sisi lain, Willian juga bisa menjadi andalan.
"Gelar juara datang dan terbentuk berdasarkan format tim, tujuan, kesalahan hit, konsolidasi, evolusi, pembelajaran, dan cara bertumbuh dewasa. Ini tidak bisa dihindari," papar Tite.
Terakhir kali ada tuan rumah yang berhasil menjadi juara Copa America adalah pada 2015 lalu. Ketika itu Chile mengalahkan Argentina dengan skor 4-1 dalam drama adu penalti. Satu dasawarsa sebelumnya, Kolombia juga berhasil menjadi kampiun turnamen yang sama dengan mengalahkan Meksiko 1-0 di kandang sendiri.
Berikut ini jadwal babak penyisihan grup Copa America 2019.
Sabtu (15/6/2019)
Brasil vs Bolivia, 07.30 WIB
Minggu (16/6/2019)
Venezuela vs Peru, 02.00 WIB
Argentina vs Kolombia, 05.00 WIB
Senin (17/6/2019)
Paraguay vs Qatar, 02.00 WIB
Uruguay vs Ekuador, 05.00 WIB
Selasa (18/6/2019)
Jepang vs Chile 06.00 WIB
Rabu (19/6/2019)
Bolivia vs Peru, 04.30 WIB
Brasil vs Venezuela, 07.30 WIB
Kamis (20/6/2019)
Kolombia vs Qatar, 04.30 WIB
Argentina vs Paraguay, 07.30 WIB
Jumat (21/6/2019)
Uruguay vs Jepang, 06.00 WIB
Sabtu (22/6/2019)
Ekuador vs Chile, 06.00 WIB
Minggu (23/6/2019)
Peru vs Brasil, 02.00 WIB
Bolivia vs Venezuela, 02.00 WIB
Senin (24/6/2019)
Qatar vs Argentina, 02.00 WIB
Kolombia vs Paraguay, 02.00 WIB
Selasa (25/6/2019)
Chile vs Uruguay, 06.00 WIB
Ekuador vs Jepang, 06.00 WIB
Editor: Fitra Firdaus