Menuju konten utama

INPE Deteksi 74 Ribu Kebakaran di Hutan Amazon Januari-Agustus

Hutan Amazon alami kebakaran sebanyak 74.000 selama periode Januari - Agustus 2019.

INPE Deteksi 74 Ribu Kebakaran di Hutan Amazon Januari-Agustus
Ilustrasi Hutan Amazon. foto/istockphoto

tirto.id - Hutan hujan terbesar di dunia, Amazon mengalami kebakaran terparah tahun ini. Dilansir dari BBC, laporan ini dikeluarkan oleh The National Institute for Space Research (Inpe). Satelit Inpe mendeteksi lebih dari 74.000 kebakaran antara Januari hingga Agustus. Kebakaran memang kerap terjadi di Amazon apalagi di musim kering.

Angka ini merupakan angka tertinggi sejak tahun 2013 atau meningkat 84 persen dibanding tahun 2018 lalu yang mencatat sekitar 40.000 kebakaran di hutan hujan ini.

Sebagai “Paru-paru Bumi”, Amazon memproduksi sekitar 20 persen oksigen dunia. Amazon juga merupakan rumah bagi sekitar tiga juta spesies tumbuhan dan hewan, serta satu juta penduduk asli.

Dilansir dari Science, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Princeton mengatakan jika hutan hujan Amazon mengalami kerusakan, maka akan terdapat kecacatan pada siklus hujan dunia.

Dampaknya utama dapat terasa di wilayah barat laut pesisisr Amerika Utara dan sekitarnya akan mengalami penurunan curah hujan, serta penurunan jumlah salju sebesar 50 persen di Sierra Nevada.

Peristiwa ini akan menjadi efek domino bagi masyarakat sekitar seperti kekurangan air dan gagal panen. Belum lagi efek pemanasan global lainnya karena hutan hujan ini berperan besar dalam menyerap karbon dioksida di seluruh dunia.

Presiden Brazil, Bolsonaro dianggap menjadi orang yang bertanggung jawab atas peristiwa ini. Tentu 670 juta hektar atau 60 persen Amazon masuk sebagai wilayah Brazil. Dilansir dari Global News, para konservasionis menyalahkan Bolsonaro atas kondisi Amazon.

Mereka menganggap bahwa peraturan yang dibuat dalam masa pemerintahan Bolonsaro mendorong para penebang dan petani untuk melakukan pembersihan lahan. Hal ini diperkuat oleh pendapat para ilmuwan yang mengatakan Amazon mengalami kerugian yang cepat setelah Bolonsaro menjabat pada bulan Januari.

Bolsonaro telah berkali-kali menyatakan akan melakukan langkah pencegahan untuk melindungi Amazon, tetapi belum ada langkah signifikan untuk meredam kerusakan hutan terpenting di dunia itu.

Dalam kampanyenya, ia bahkan pernah berkata ia tidak akan membiarkan hutan Amazon rusak satu centi pun. Banyak masyarakat yang kecewa terhadap kepemimpinan Bolsonaro yang dianggap tidak melakukan apapun untuk menindaklanjuti kebakaran hutan Amazon.

Dilansir dari BBC, organisasi lingkungan WWF mengatakan kebakaran dipicu oleh “musim queimada” yakni ketika para petani membakar untuk membersihkan lahan.

Namun, pada Rabu (21/8/2019), dalam Facebook Live nya, Bolsonaro mengklaim kebakaran ini disebabkan oleh tindakan kriminal organisasi tertentu yang ingin membalaskan dendam pribadi kepada pemerintahan Brazil.

“Jadi mungkin ada....., saya tidak menegaskannya, tindakan kriminal oleh ‘LSM’ ini untuk menarik perhatian orang-orang terhadap saya, terhadap pemerintah Brasil” katanya seperti yang dilansir dari Global News.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN HUTAN atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora