tirto.id - Beberapa investor asal Inggris dan Belanda mengungkapkan minatnya untuk menanamkan investasi mereka di di bidang energi terbarukan di Indonesia dengan nilai investasi mencapai 370 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp5,1 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, (4/3/2016), mengatakan bahwa investasi itu akan tersebar di beberapa lokasi di Indonesia, khususnya kawasan Indonesia bagian timur, serta proyek waste to energy di Jawa Barat.
“Investor yang bersangkutan berencana untuk melakukan penandatangan komitmen investasinya dengan mitra lokal atau dengan BUMN kelistrikan pada bulan April mendatang,” jelasnya.
Franky menuturkan bahwa banyak investor asal Eropa yang mengemukakan ketertarikan mereka khususnya dalam bidang energi terbarukan.
Lebih lanjut, Franky menjelaskan minat investasi tersebut diperoleh dari investor asal Inggris yang berencana untuk membangun 200 MW dengan nilai investasi 250 juta dolar AS.
Oleh karena itu, lanjut Franky, kantor perwakilan BKPM di London akan aktif terlibat dalam memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh perusahaan tersebut serta mempertemukan dengan calon mitra lokal berupa perusahaan Indonesia ataupun dengan BUMN kelistrikan di Indonesia.
“Minat investasi di pembangkit listrik diharapkan bisa segera direalisasikan, BKPM akan terus mendukung mulai dari proses perizinan hingga komersialisasi sehingga sesuai dengan komitmen kami untuk menyediakan end-to-end services,” katanya.
Sementara itu, investor asal Belanda juga berminat untuk mengikuti lelang Proyek Persampahan Legok Nangka, Jawa Barat, dengan perkiraan nilai investasi sekitar 120 juta dolar AS, yang menurut jadwal akan dilaksanakan pada Maret ini.
Pejabat Promosi Investasi Indonesia (Indonesia Investment Promotion Center/IIPC) London Nurul Ichwan menambahkan, investor Belanda tersebut juga berminat melakukan investasi di bidang waste to energy (sampah menjadi energi) dan mendukung konsep kota pintar di Indonesia.
“Mereka memiliki kapasitas secara teknologi dan memiliki pengalaman dalam pembangunan infrastruktur sampah menjadi energi di wilayah perbatasan Jerman dan Belanda. Sementara dari sisi finansial, investor tersebut didukung oleh beberapa perusahaan besar asal Belanda dan perbankan asal Eropa,” jelasnya.
Dalam catatan BKPM, Inggris dan Belanda masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM.
Pada Januari 2016, komitmen investasi negara-negara Eropa mencapai Rp6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp670 miliar.
Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan tren positif tahun 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang tahun 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp37,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp32,2 triliun.