Menuju konten utama

Info Gempa di Filipina: Akibatkan 6 Orang Tewas dan Ratusan Terluka

Gempa di Filipina mengakibatkan enam orang tewas dan ratusan terluka hingga Rabu (30/10/2019).

Info Gempa di Filipina: Akibatkan 6 Orang Tewas dan Ratusan Terluka
Sebuah balai kota rusak terlihat di Mabini, Davao Del Sur, Filipina, setelah gempa 6,6 skala Richter terjadi Selasa (29/10/2019), ANTARA FOTO/Jaypee Catalan via REUTERS/aww/cfo

tirto.id - Gempa berkekuatan Magnitudo 6,6 yang mengguncang Filipina selatan pada Selasa (29/30/2019) menyebabkan enam orang tewas dan ratusan terluka, demikian sebagaimana diwartakan Stuff pada Rabu (30/10/2019).

Gempa ini terjadi hanya seminggu setelah gempa kuat mengguncang wilayah yang sama. Gempa yang berpusat di dekat Kota Tulunan, Provinsi Cotabato, 972 kilomter selatan Manila ini mengakibatkan banyak bangunan runtuh dan sekitar 300 orang terluka.

Gubernur Provinsi Cotabato, Emily Lou mengatakan dua di antara korban tewas merupakan ayah dan anak (5) yang tertimpa longsoran batu di Kota Arakan. Korban lain merupakan seorang kakek berusia 66 tahun karena tertimpa balok-balok bangunan gereja yang sedang diperbaiki di Kota Koronadal, Cotabato Selatan.

Gempa mengguncang Filipina sekitar pukul 09.04 am waktu setempat pada Selasa (29/10/2019) dan dirasakan di hampir seluruh wilayah selatan Mindanao, menurut lembaga Philippine Institute of Volcanology and Seismology (Phivolcs).

Listrik terputus di beberapa daerah karena terdampak gempa. Sebagian besar pejabar setempat memerintahkan pengosongan fasilitas publik seperti gedung kantor dan sekolah agar petugas bisa memeriksa keamanan bangunan tersebut.

Seminggu sebelum gempa ini, tepatnya pada 16 Oktober 2019, tujuh orang tewas dan 215 luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,3 melanda di wilayah yang sama.

"Kami sangat ketakutan. Anak-anakku masih takut tidur di kamar mereka karena gempa sebelumnya. Sekarang mereka tidak mau masuk ke rumah. Kami akan mendirikan tenda di luar untuk saat ini," ujar salah satu warga Provinsi Sultan Kudarat, Abi Agduma.

South China Morning Post mewartakan, salah satu gempa paling mematikan yang pernah melanda Filipina adalah pada April lalu. Enam belas orang tewas akibat bangunan di dekat ibu kota Manila runtuh.

Bandara Clark juga ditutup karena terminal penumpang rusak. Bangunan-bangunan tinggi di ibu kota bergoyang saat gempa mengguncang pada April dan mengakibatkan retakan besar di dinding-dinding bangunan.

Filipina merupakan bagian dari Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, sebuah aktivitas seismik kuat yang membentang dari Jepang ke Asia Tenggara dan melintasi Pasifik.

Pada Juli, dua gempa bumi kuat yang hanya berjarak dua jam juga terjadi di Filipina. Gempa menghantam penduduki di Selat Luzon, Filipina utara dan menewaskan delapan orang.

Filipina juga pernah diguncang gempa kuat Magnitudo 7,7 dan menewaskan hampir 2.000 orang di Filipina utara pada tahun 1990.

Baca juga artikel terkait INFO GEMPA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH