Menuju konten utama

Hasil Lyon vs Man City, Misi Si Biru di Liga Champions Berlanjut

Setelah memastikan lolos ke babak 16 besar Liga Champions, Manchester City mendapatkan tantangan berikutnya pada musim kedelapan mereka beruntun di kompetisi Eropa itu.

Hasil Lyon vs Man City, Misi Si Biru di Liga Champions Berlanjut
Manchester City. twitter/ ManCity

tirto.id - Pertandingan Lyon vs Manchester City pada Kamis (28/11/2018) yang berakhir 2-2 memang membuat The Citizens lolos ke babak 16 besar. Namun, hasil tersebut juga bakal membuat tantangan City semakin berat dalam musim kedelapan mereka secara beruntun di Liga Champions.

Manchester City sudah tiba di musim ke-11 sejak Sheikh Mansour bin Zayed menjadi pemilik klub. Mereka telah mencatatkan tiga gelar Liga Inggris dalam kurun waktu tersebut. Namun, The Citizens belum pernah sekali saja memboyong trofi Eropa di era, belum menyamai pencapaian mereka kala juara Piala Winners 1970.

Sejak era baru Manchester City, klub ini tercatat tampil di Eropa 10 kali dalam 11 musim. Mereka bertarung murni di Liga Eropa dalam dua musim, dan sejak 2011/2012 selalu berlaga di Liga Champions. Pencapaian terbaik adalah semifinal Liga Champions 2015/2016 pada musim terakhir Manuel Pellegrini.

Kedatangan Pep Guardiola ke Manchester City tidak terlepas dari harapan agar klub tersebut segera menghentikan dahaga trofi Eropa. Namun, dalam dua musim awal, Pep bahkan tak bisa menembus semifinal. Musim pertama, timnya ditaklukkan AS Monaco melalui agresivitas gol tandang. Musim lalu, City dikalahkan sesama tim Liga Inggris, Liverpool dengan agregat telak 5-1.

Sepanjang dilatih Pep Guardiola, Manchester City sudah menjalani 25 pertandingan di Liga Champions. Mereka mencatatkan 14 kemenangan, 4 seri, dan 7 kekalahan. City bukan hanya tumbang dari tim sekelas Barcelona, Liverpool, dan Lyon. Mereka pernah ditaklukkan Monaco, Shakhtar Donetsk, dan bahkan Basel.

Musim ini, Manchester City luar biasa di Liga Inggris. Hingga pekan ke-13 mereka mencatatkan 11 kemenangan dan hanya 2 seri, tanpa kekalahan.

Namun, di Liga Champions, mereka bahkan tidak bisa mengalahkan Lyon, tim yang sekarang ada di posisi runner-up sementara Liga Perancis, dalam dua kesempatan. Setelah ditekuk 1-2 di Stadion Etihad, Rabu (28/11) pagi ini, City cuma bermain imbang 2-2

Usai laga, Pep Guardiola mengakui level kompetisi Liga Champions berbeda dengan Liga Inggis. Di Eropa, sekali kekalahan bakal berakibat fatal. Kata Pep dikutip Sky Sports, "Liga Champions sekali lagi menunjukkan bahwa kompetisi ini memang berbeda, terutama karena satu alasan: para pemainnya lebih baik."

"Anda memiliki waktu di Liga Inggris, Anda bisa kalah dan masih tersisa 37 laga lagi. Di sini, kualitasnya besar. Ini kompetisi lain yang sama sekali berbeda."

Kasus kekalahan Manchester City atas Liverpool di Liga Champions musim lalu bisa menjadi catatan tersendiri. Kekalahan 3-0 di Anfield pada leg pertama perempat final dapat dikatakan sebagai salah satu laga terburuk City musim tersebut.

Berdasarkan statistik Whoscored, mendominasi laga dengan 66 persen penguasaan bola dan 11 tembakan, mereka tidak bisa mencetak satu gol saja dari The Reds. Lini depan The Citizens dinihilkan, karena dari 11 tembakan itu tidak ada satupun yang on target: 7 tak tepat sasaran, dan 4 terblok.

Dengan keadaan seperti itu, usai 90 menit, City dihadapkan pada fakta harus mengejar empat gol pada leg kedua: hal yang akhirnya gagal mereka kerjakan.

Februari 2019 nanti, Manchester City akan menghadapi keadaan yang kurang lebih sama. Sekali saja tampil buruk di fase gugur Liga Champions sulit bagi siapapun untuk memulihkan situasi. Belum lagi ditambah kenyataan, The Citizens punya catatan kurang bagus.

13 partai tandang berlalu, City era Pep di Liga Champions hanya menang 6 kali, seri 3 kali, dan kalah 4 kali. Sementara itu, dalam 6 partai di fase gugur, mereka hanya mencatatkan 2 menang dan 4 kalah, mencetak 12 gol dan kemasukan 13 kali.

Untuk sebuah tim yang dalam 2 musim di Liga Inggris meraih 178 poin dan hanya 8 kali kalah dari 76 laga, The Citizens dapat dikatakan masih menemui tembok tebal kalah berlaga di Eropa. Hal itu bisa saja berubah atau tidak sama sekali musim ini, dalam petualangan musim kedelapan mereka beruntun di Liga Champions.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus